Kisi-kisi Calon Pejabat yang Akan Dipilih Prabowo Ketika Sah Jadi Presiden

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 05 Maret 2024 | 16:43 WIB
Kisi-kisi Calon Pejabat yang Akan Dipilih Prabowo Ketika Sah Jadi Presiden
Prabowo Subianto dan Erick Thohir. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto tengah bergerilya mencari sosok yang cocok untuk membantunya setelah sah menjadi Presiden RI.

Bahkan Calon Presiden Nomor Urut 02 ini sempat bertanya kepada Menteri BUMN Erick Thohir perihal kandidat yang cocok menjadi Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

"Saya juga tidak tahu, baru tadi, beliau orangnya genuine, simpel, apa adanya dia tidak menutup-nutupi," ujar Erick dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2024 di Jakarta, Selasa (5/3/2024).

Ketua Umum PSSI ini pun memberikan kisi-kisi calon pejabat yang membantu Prabowo saat sah jadi Kepala Negara. Misalnya, bilang Erick, Prabowo ingin figur yang bisa menuruskan catatan positif pemerintahan Jokowi.

Dalam hal ini, Prabowo juga terbuka bagi siapapun untuk memberikan saran siapa saja yang cocok menjadi pejabat negara selanjutnya.

"Pernyataan Pak Pak Prabowo yang paling penting, beliau ingin dibantu semua orang bagus, yang terbaik tetapi seleksinya di beliau," kata Erick.

Menurut dia bukan hanya dirinya yang diminta pendapat. Tokoh lainnya seperti Chatib Basri juga dimintai pendapat soal calon Dirjen Pajak ini.

"Itu bagian dari presiden dan wakil presiden terpilih. Sama juga seperti Dirjen Pajak, ya saya kaget ketika beliau minta masukkan, yang pasti kan enggak saya saja, Pak Chatib juga diminta masukan, ya mungkin kita coba lihat saja yang terbaik," imbuh Erick.

Dia menambahkan, Prabowo akan konsen terhadap pajak, terurama rasio pajak terhadap pertumbuhan ekonomi harus meningkat.

Baca Juga: Ekspresi Mayor Teddy Foto Bareng Perawat Jadi Sorotan, Gelengkan Kepala hingga Alis Tiba-tiba Naik

"Salah satu yang beliau dorong rasio pajak, di mana yang sekarang kita masih 10 persen, bisa enggak jadi 16 persen, nah itu tentu strategi beliau ada lagi, yang saya tidak tahu juga," beber Erick.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI