BJBR Kantongi Laba Rp2,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023

Selasa, 05 Maret 2024 | 10:46 WIB
BJBR Kantongi Laba Rp2,1 Triliun Sepanjang Tahun 2023
Direktur Utama Bank BJB, Yuddy Renaldi. (Dok: BJB)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. atau bank bjb (BJBR) mencatat pertumbuhan bisnis di tengah masih adanya tantangan ekonomi.

Mengutip laporan keuangan BJBR pada Selasa (5/3/2024) berhasil mencatat laba sebesar Rp2,1 triliun pada tahun 2023, dan menunjukkan kinerja keuangan yang tangguh dan efisien.

Secara umum, bank bjb mencatatkan beberapa pencapaian, termasuk pertumbuhan kredit sebesar 7,5% year on year pada kuartal keempat 2023. Meskipun ada sedikit perlambatan, bank bjb tetap fokus pada segmen dengan yield tinggi untuk menjaga kinerja keuangan yang tangguh dan efisien.

Adapun Consumer Loan dengan Yield 12.2% mampu tumbuh 6.3% year on year. Direktur Utama BJBR Yuddy Renaldi optimis, Consumer Loan sebagai Captive Market masih memiliki peluang pertumbuhan yang baik, dari pembukaan penerimaan ASN setelah periode moratorium yang panjang serta alih fungsi P3K (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja).

"Apalagi secara populasi, tenaga P3K di Jawa Barat dan Banten telah bertambah 18.157 individu sepanjang semester kedua tahun 2023 saja, demikian juga dengan tenaga P3K yang menjadi debitur bank bjb, mendorong pertumbuhan bisnis konsumer dari 5,6% year on year pada triwulan kedua, menjadi 6,3% year on year pada triwulan keempat, dengan rate 25 sampai 50 basis poin diatas untuk loan baru yang dibukukan," papar Yuddy.

Dirinya pun bersyukur, untuk transaksi KUB dengan Bank Bengkulu akhirnya telah disetujui OJK setelah menempuh waktu kurang lebih dua tahun sejak proses dimulainya pada Januari 2020, dan akan dikonsolidasikan laporan keuangannya untuk periode 31 Maret 2024. bank bjb menjadi BPD pertama yang menjadi induk dari BPD lainnya. Selanjutnya untuk KUB bank bjb, capital allocation untuk 3 BPD yang belum dilakukan injeksi modal kurang lebih 250 sampai dengan 500 miliar, tergantung hasil kajian dan valuasinya.

Selain Bank Bengkulu, bank bjb juga telah menjalin komitmen KUB dengan Bank Jambi, Bank Maluku Malut dan Bank Sultra yang telah menandatangani Letter of Intent untuk bersinergi dalam kerangka KUB pada tanggal 29 September 2022. Teranyar bank bjb sudah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Bank Sultra untuk melangkah lebih lanjut dalam kerangka KUB pada 4 Maret 2024.

“Sinergi bisnis pun akan diakselerasi untuk me-leverage bisnis model Bank Bengkulu,” tegas Yuddy.

Adapun Dana Pihak Ketiga tumbuh mengimbangi penyaluran kredit yang diberikan dengan menjaga LDR yang optimal per Desember sebesar 87,5%, sekaligus rasio-rasio likuiditas lainnya sesuai ketentuan regulator yang ada, dimana total Dana Pihak Ketiga sampai dengan Desember tercatat sebesar 136,6 trilliun rupiah, menjaga dampak kenaikan suku bunga melalui rebalancing aset dan liabilitas yang sensitif dengan memastikan kondisi likuiditas terjaga dengan baik.

Baca Juga: BNI Tebar Dividen Rp 10,45 Triliun ke Pemegang Saham

Sementara mengacu pada Rasio keuangan, biaya dana per Desember cenderung flat dimana Cost of Fund berada pada level 4,3%. Dengan kembali dipertahankannya seven days repo rate menjadi 6%. "Kami harus melakukan manajemen aset dan likuiditas yang lebih optimal, menyikapi kondisi “Higher for Longer”," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI