Kala Inflasi Mencekik, Obligasi Bisa Jadi Obat Mujarab Investor

Selasa, 05 Maret 2024 | 07:19 WIB
Kala Inflasi Mencekik, Obligasi Bisa Jadi Obat Mujarab Investor
Ilustrasi Aplikasi Investasi Ajaib (Foto: Ajaib Sekuritas Asia).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Platform investasi Ajaib meluncurkan layanan jual beli obligasi kapan saja di luar jam bursa sebagai bagian dari inovasi dan diversifikasi bagi nasabah ritel untuk mensiasati laju kenaikan inflasi

Fitur investasi obligasi melengkapi layanan investasi Ajaib dan menawarkan berbagai pilihan obligasi menarik termasuk FR0077 dengan tingkat kupon 8,125% dan FR0080 dengan tingkat kupon 7,5%, jauh lebih tinggi dibanding inflasi Desember 2023 yaitu 2.61%.  

Akrual kupon dihasilkan setiap hari, atau yang disebut fitur daily coupon accrual, sehingga investor tidak perlu menunggu sampai dengan 6 bulan untuk menerima kupon. Investor juga dapat melakukan jual beli obligasi kapan pun, dimana pun, tanpa perlu menunggu sampai masa jatuh tempo. 

"Ajaib meluncurkan layanan jual beli obligasi kapan saja, termasuk di luar jam bursa. Tidak hanya itu, layanan ini juga dilengkapi dengan fitur akrual kupon setiap hari, sehingga investor tidak perlu menunggu selama 6 bulan untuk menerima kupon," kata Direktur Utama PT Ajaib Sekuritas Asia, Juliana dikutip Selasa (5/3/2024).

Juliana menambahkan melalui layanan jual beli obligasi di aplikasi Ajaib, investor dapat memaksimalkan potensi keuntungan investasi melalui trading serta berkesempatan untuk pendapatan tambahan dari kupon obligasi.

Obligasi sendiri merupakan instrumen yang semakin digemari investor Indonesia. Data Bursa Efek Indonesia hingga Desember 2023 mengungkapkan investor pasar modal yang terdiri dari investor saham, obligasi dan reksa dana meningkat 1,85 juta investor menjadi 12,16 juta investor dibanding tahun sebelumnya.

Selain itu, tahun 2024 juga dinilai momen yang tepat bagi investor untuk melirik obligasi. 

Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas mengatakan, narasi pemangkasan suku bunga The Fed pada Semester-II 2024 berpotensi menurunkan imbal hasil obligasi AS atau yield US Treasury dan mendongkrak harga obligasi.  

Yield US Treasury tenor 10 tahun saat ini berada di level 4,23%, lebih rendah dari puncaknya di tahun 2023 sebesar 5% yang menjadi level tertinggi sejak krisis subprime mortgage di tahun 2007. Penurunan yield US Treasury tersebut turut berdampak positif bagi kenaikan harga obligasi domestik. 

Baca Juga: Takut Hal Ini Terjadi, Mendagri Tito Sampai Memohon Agar Harga Tiket Pesawat Tidak Naik saat Mudik Lebaran

"Alhasil, investor dapat memanfaatkan potensi kenaikan harga obligasi tersebut di pasar sekunder," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI