Tips Tingkatkan Branding Bagi Pelaku UMKM

Minggu, 03 Maret 2024 | 11:14 WIB
Tips Tingkatkan Branding Bagi Pelaku UMKM
Ilustrasi. Branding merupakan kunci pertumbuhan bisnis dalam skala apapun, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

3. Mengoptimalkan Hal Kecil yang Bisa Bikin Pelanggan Jadi Setia

Branding bukan cuma bicara membangun awareness ke calon pelanggan baru, tapi juga bagaimana bisa mempertahankan pelanggan yang ada. Ada beberapa cara untuk bisa meningkatkan engagement ke pelanggan eksisting agar dia betah.

Pertama, dari segi kualitas layanan yang membuat pelanggan merasa nyaman dan aman dalam membeli produk di toko online. Misalnya, konsisten menjaga tingkat balas chat paling lama 30 menit. Selain itu, bisa juga dalam memberikan garansi produk demi kepuasan pelanggan. Sehingga pelanggan bisa nyaman untuk kembali membeli produk bahkan merekomendasikan ke kerabatnya.

Kedua, dari segi pemberian diskon. Banyak yang menilai diskon besar bisa memberikan eksposur penjualan lebih tinggi. Namun, dari sisi branding, diskon besar bisa merusak brand image karena berarti nilai barang yang dijual dianggap lebih rendah. Terkadang hal-hal seperti ini dianggap tidak dignifikan, padahal cukup berpengaruh terhadap persepsi brand itu sendiri.

4. Menggunakan Influencer Boleh, Tapi Harus Efektif dan Efisien

Jasa influencer untuk meningkatkan awareness produk masih dibutuhkan oleh para pebisnis toko online di 2024. Dengan catatan, influencer yang dipilih harus memiliki relevansi dengan bisnis brand tersebut. Misalnya, brand adalah penjual atau distributor onderdil kendaraan hingga memiliki layanan bengkel. Berarti, brand tersebut bisa menggunakan influencer di sektor otomotif. Sehingga, audience influencer akan relevan dengan produk yang brand tersebut miliki. Menurut data House of Marketers, ROI bisnis dari kampanye influencer yang relevan bisa mencapai 5,7x
Lalu, influencer yang dipilih juga harus memiliki kualitas followers yang relevan dengan kontennya juga. Hal itu bisa terlihat dari tingkat engagement yang tinggi jika dibandingkan dengan jumlah followers-nya. Jangan sampai, memilih influencer yang followers-nya banyak, tapi tingkat engagement-nya rendah. Hal itu akan membuat branding yang mau kita bangun menjadi kurang optimal.

Dalam mengoptimalkan branding klien untuk penggunaan jasa influencer, AHA Commerce membuat beberapa syarat dan ketentuan seperti, usia, gender, dan kesesuaian dengan target market brand klien sehingga optimalisasi dengan influencer bisa lebih efektif dan efisien.

5. Beradaptasi dengan Perkembangan Tren

Salah satu yang perlu diperhatikan brand dalam melakukan branding adalah mengikuti tren yang sedang berkembang. Misalnya, perkembangan tren gaya hidup sehat dari segi makanan dan aktivitas, berarti ketika membuat branding juga harus ada kaitannya dengan hal tersebut. Sehingga, brand bisa membuat konsumen tertarik untuk mulai aware hingga mempertimbangkan membeli produk. Begitu juga dengan menggunakan channel yang tepat, seperti livestreaming rutin di platform seperti Shopee yang biasanya padat penonton dari jam 8 malam ke atas

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Ungkap 3 Kriteria Produk UMKM Layak Ekspor

Untuk memudahkan dalam menganalisis tren tersebut, AHA Commerce pun menggunakan algoritma dari AHAbot yang didesain untuk bisa beradaptasi dengan perubahan tren dengan cepat. Nantinya, AHA Commerce mampu merekomendasikan dari jenis produk hingga strategi marketing yang bisa dilakukan agar sesuai dan relevan dengan tren yang ada.
Menghadapi Tantangan Utama Dalam Branding

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI