Tips Tingkatkan Branding Bagi Pelaku UMKM

Minggu, 03 Maret 2024 | 11:14 WIB
Tips Tingkatkan Branding Bagi Pelaku UMKM
Ilustrasi. Branding merupakan kunci pertumbuhan bisnis dalam skala apapun, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Branding merupakan kunci pertumbuhan bisnis dalam skala apapun, mulai dari UMKM hingga perusahaan besar.

Namun, ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan pebisnis, terutama UMKM, dalam melakukan branding seperti, tidak memperlakukan pelanggan eksisting dengan baik hingga terlalu jor-joran dalam promosi dan diskon hingga malah berefek negatif terhadap brand image.

Berikut merupakan strategi branding untuk para UMKM untuk tingkatkan omzet perusahaan di 2024 a la perusahaan e-Commerce enabler ala AHA Commerce yang dikutip Minggu (3/3/2024).

1. Menemukan Celah Niche Potensial

Niche adalah target pasar spesifik yang ingin dikejar. Di sini, brand harus bisa menemukan niche di pasar, dalam artian bisa menemukan celah untuk bisa menarik perhatian masyarakat di luar dari produk populer.

Caranya, kita bisa mencari area di mana demand belum terpenuhi dan persaingan masih belum terlalu ketat. Hal ini bertentangan dengan pemikiran umum banyak orang yang cenderung mencari produk yang paling laku di pasar dan berbondong-bondong mengimpor produk tersebut, terjun ke pasar yang sudah ramai atau red ocean. Pendekatan niche yang menghindari perang harga dengan menemukan segmen yang kurang dilayani, memberikan kesempatan untuk inovasi dan menawarkan nilai tambah yang unik.

Misalnya, produk sepatu kesehatan yang memiliki sol khusus untuk membantu mengatasi masalah sakit kaki atau punggung. Berhubung produk itu belum banyak pesaingnya, jadi bisa dibilang itu adalah produk blue ocean. Berbeda dengan pendekatan red ocean yang berfokus pada pasar yang sudah jenuh dengan persaingan ketat, mengejar niche memungkinkan brand untuk menawarkan produk atau layanan yang benar-benar dibutuhkan oleh segmen tertentu, seringkali akan mendatangkan margin keuntungan yang lebih baik.

2. Memiliki Unique Selling Point untuk Bisa Bersaing dengan Kompetitor


Jika brand ingin dilirik oleh konsumen di tengah persaingan yang ketat, berarti brand wajib menemukan unique selling point (USP), sesuatu yang unik dari produk atau layanan jasa yang menonjol dan memiliki value untuk konsumen dibandingkan dengan kompetitor lainnya. Dengan adanya USP tersebut, konsumen memiliki alasan kenapa harus membeli produk atau jasa dibandingkan dengan membeli milik kompetitor.

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno Ungkap 3 Kriteria Produk UMKM Layak Ekspor

Salah satu contoh USP adalah AHA Commerce, sebagai enabler e-Commerce, AHA Commerce memberikan value, yakni garansi omzet naik. Value ini bisa menjadi diferensiasi paling kuat dibandingkan dengan enabler ataupun agensi marketing lainnya. Sehingga, brand lebih yakin untuk bekerja sama dengan AHA Commerce untuk membantu meningkatkan omzet mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI