BUMN Semen RI Masuk 10 Emiten Bahan Baku Terbaik di Asia Tenggara Versi Asing

Jum'at, 01 Maret 2024 | 13:21 WIB
BUMN Semen RI Masuk 10 Emiten Bahan Baku Terbaik di Asia Tenggara Versi Asing
Karyawan PT Semen Gresik (SIG Grup) sedang mengontrol persediaan bahan baku produksi di storage area Pabrik Rembang. [Dok Semen Gresik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menempati peringkat ESG Rating terbaik pertama kategori construction materials di Asia Tenggara, melalui capaian predikat Medium Risk dengan skor 22,9 dalam penilaian kinerja lingkungan, sosial dan tata kelola atau Environmental, Social, Governance (ESG) Rating yang dilakukan oleh lembaga pemeringkat internasional, Sustainalytics.

Hasil penilaian ini juga telah diumumkan melalui situs resmi Sustainalytics yang dilihat Jumat (1/3/2024).

ESG Rating yang dilakukan oleh Sustainalytics menjadi rujukan bagi para investor terhadap kinerja keberlanjutan emiten atau public listed companies pada aspek ESG.

Penilaian dilakukan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam mengelola risiko serta dampak yang ditimbulkan dari operasi bisnis terhadap lingkungan, sosial, dan tata kelola.

Baca Juga: Profil Semen Padang, Eks Wakil Indonesia di Piala AFC yang Kembali Beraksi di Liga 1

Sustainalytics membagi penilaian ESG Rating ke dalam 5 kategori, meliputi Negligible Risk 0 - 10, Low Risk 10 - 20, Medium Risk 20 - 30, High Risk 30 - 40 dan Severe Risk >40.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal mengatakan, SIG bangga menjadi yang terbaik dalam implementasi ESG di Asia Tenggara untuk kategori perusahaan construction materials.

Dimana kata dia ini adalah perwujudan komitmen emiten dengan kode saham SMGR ini dalam menjalankan praktik bisnis terbaik berbasis ESG untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko, sekaligus optimalisasi setiap potensi yang mendukung pertumbuhan bisnis Perusahaan.

“Sebagai perusahaan yang bergerak dalam industri bahan bangunan dengan potensi-potensi risiko yang ada, SIG menempatkan faktor ESG sebagai landasan operasional kami dan memperkuat komitmen untuk peningkatan kinerja keberlanjutan dengan menetapkan Sustainability Road Map 2030 dan pembentukan Sustainability Committee,” kata Donny Arsal dalam keterangannya.

Sementara itu SVP Sustainability Office SIG, Johanna Daunan menjelaskan, SIG Sustainability Road Map 2030 adalah panduan bagi seluruh entitas usaha SIG, yang berisi strategi, target dan inisiatif Perusahaan dalam mencapai keberlanjutan.

Baca Juga: Saham Udang Kaesang Terbang Usai Masuk Radar DKI 1 Meski Belum Cukup Umur

Peta jalan ini menjadi panduan dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam keseluruhan strategi bisnis Perusahaan.

“Predikat Medium Risk dari Sustainalytics menandakan implementasi ESG dalam operasi bisnis SIG berjalan dengan baik sehingga dinilai memiliki kemampuan bahkan mencapai peningkatan dalam pengelolaan risiko. Prestasi ini tentu semakin memacu kami dalam akselerasi pencapaian target-target keberlanjutan yang sudah ditetapkan Perusahaan dalam Sustainability Road Map 2030,” kata Johanna Daunan.

Pada aspek lingkungan, perusahaan BUMN ini menerapkan fokus penurunan emisi CO2 antara lain melalui pemanfaatan bahan bakar alternatif dari limbah industri, biomassa, sampah perkotaan yang dikelola menjadi refuse-derived fuel (RDF), hydrogen injection dan efisiensi energi termal (STEC).

SIG juga mendukung pengembangan energi terbarukan melalui penggunaan panel surya untuk substitusi energi listrik pada unit-unit operasional, serta optimasi gas panas buang dari proses produksi semen (Waste Heat Recovery Power Generation).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI