Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah masih merosot pada pagi ini terhadap dolar AS. Pelemahan rupiah ini imbas dari kenaikan harga pangan yang masih terjadi jelang Ramadan.
Seperti dikutip dari Antara, pada awal perdagangan, rupiah dibuka merosot 11 poin atau 0,07 persen menjadi Rp15.703 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.692 per dolar AS.
"Dari dalam negeri, persoalan kenaikan harga pangan bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah," ujar Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra saat dihubungi, Kamis (29/2/2024).
Baca Juga
Perang Narasi Soal Stok Beras: Tom Lembong vs Istana
Baca Juga: Harga Beras Buat Nilai Tukar Rupiah Anjlok Terhadap Dolar AS
Ariston melanjutkan, pelaku pasar masih ingin melihat data indikator inflasi AS Core PCE Price Index yang akan dirilis malam ini, sehingga konsolidasi rupiah vs dollar AS bisa berlanjut.
Menurut dia, data yang lebih tinggi dari ekspektasi 2,8 persen bisa mendorong penguatan dollar AS lagi. Inflasi yang meninggi bakal menunda pemangkasan suku bunga the Fed lebih lama lagi.
"Rupiah sudah bergerak melemah tembus ke atas resisten 15700," imbuh dia.