Suara.com - Jajaran komisaris di lingkungan BUMN terus mengalami perubahan. Terutama pada jajaran komisaris anak usaha PT Pertamina (Persero).
Pasalnya, terdapat istri tim Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran serta esk news anchor yang masuk ke jajaran komisaris.
Dua pihak itu yaitu Siti Zahra Aghnia yang menjabat sebagai komisaris PT Pertamina Patra Niaga serta Prabunindya Revta Revolusi atau lebih dikenal Prabu Revolusi ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
Siti Zahra merupakan istri dari Muhammad Arief Rosyid Hasan yang merupkan Komandan TKN Fanta Prabowo-Gibran. Arief Rosyid juga pernah merasakan kursi komisaris di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Baca Juga: Di Bawah Kendali Erick Thohir, Ini Daftar Emiten BUMN yang Paling Berdarah-darah di 2023
Sementara, Prabu Revolusi sebelumnya pernah masuk dalam daftar TPN Ganjar-Mahfud, namun kemudian dia memutuskan untuk mundur.
Lantas, apakah tujuan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menunjuk Siti Zahra dan Prabu Revolusi sebagai komisaris di anak usaha BUMN?
Menjawab hal itu, Erick Thohir memastikan, tidak ada maksud apa-apa menempatkan Siti Zahra dengan Prabu Revolusi sebagai komisaris di anak usaha Pertamina.
Baca Juga
Erick Thohir Bilang Begini Jika Diajak Prabowo-Gibran Jadi Menteri Lagi
Menurut dia, penunjukan dua pihak tersebut merupakan sebagai perwakilan masyarakat untuk memantau kinerja perusahaan.
Baca Juga: Jual Pakaian Bayi dan Anak, UMKM Ini Bisa Cuan Rp35 Juta Sebulan
"Saya rasa kan komisaris itu semua yang selalu saya bilang dari awal ada yang profesional, ada yang perwakilan dari kementerian, ada yang perwakilan dari masyarakat," ujar Erick saat ditemui di kawasan Jakarta Pusat yang dikutip, Rabu (28/2/2024).
Ketua Umum PSSI ini menambahkan, pihak yang menjadi komisaris tidak bisa langsung mengawasi perusahaan. Menurut dia, komisaris yang baru dilantik tetap akan masuk pelatihan di Forum Human Capital.
"Tentu semuanya pun daripada para komisaris itu kan tetap nanti masuk training center yang sudah dijaran di forum Human Capital, nah disitu terjadi prosesnya," pungkas dia.