Suara.com - PT Bank BTPN Tbk (BTPN) membukukan laba bersih pada tahun 2023 mencapai Rp 2,35 triliun. Raihan laba bersih BTPN ini merosot 23,8 persen dibandingka pada tahun 2022 yang sebesar Rp 3,09 triliun.
Seperti dikutip laporan keuangan di laporan keterbukaan informasi, Selasa (27/2/2024), Direktur Utama BTPN, Henoch Munandar melaporkan, sebenarnya perseroan mendapatkan pendapatan bunga bersih yang meningkat pada tahun 2023.
Tercatat, pendapatan bunga bersih BTPN sepanjang 2023 sebesar Rp 12,04 triliun atau meningkay 3,1 persen dibandingkan pada tahun 2022 yang hanya Rp 11,68 triliun.
Namun, peningkatan pendapatan bunga bersih ini tidak bisa menahan beban operasional yang membengkak. Tercatat, beban operasional BTPN menjadi gemuk 22,2 persen selama tahun 2023 menjadi Rp 8,58 triliun.
Baca Juga: Begini Rencana Besar Erick Thohir Soal Merger BTN Syariah-Muamalat
Selain beban operasional, merosotnya laba bersih ini imbas dari kerugian penurunan nilai aset keuangan yang ikut naik 16,1 persen secara tahunan sebesar Rp 3,01 triliun.
Kemudian, beban tenaga kerja juga merangkak naik 10,3 persen sebesar Rp 3,75 triliun. Serta, bank milik Sumitomo Mitsui Banking Corp ini justru rugi dari penurunan nilai wajar aset keuangan sebesar Rp 228,96 miliar.
Sehingga memberikan dampak pada laba operasional terpotong 25,6 persen secara tahun menjadi Rp 3,46 triliun pada tahun 2023.
Dari sisi kinerja operasional, penyaluran kredit sepanjan tahun 2023 naik 8,2 persen sebesar Rp 145,17 triliun. Sedangkan, Dana Pihak Ketiga (DPK) ambrol 5,2 persen di tahun 2023 menjadi Rp108,19 triliun pada tahun 2023.
Baca Juga: Pendapatan Bunga Tak Cukup Selamatkan Laba Bank BTPN, Untung Terus Tergerus