Suara.com - Lembaga keuangan dan investasi dunia, Goldman Sachs merilis valuasi atas saham-saham di Bursa Efek sejumlah negara, termasuk Indonesia dalam riset terbaru mereka.
Dalam laporan tersebut, Indonesia menjadi salah satu negara yang patut diperhatikan karena dampak Pemilu 2024 pada 14 Februari lalu.
Dikutip dari Reuters, Goldman Sachs mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mencetak rekor baru di kisaran 8.000, melebihi prediksi sebelumnya yang mencapai 7.800.
Angka tersebut bisa dicapai saat pasangan capres dan cawapres yang menjadi pemenang sementara, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terus memimpin.
Meski Komisi Pemilihan Umum hingga saat ini masih terus melakukan penghitungan atau real count, Prabowo-Gibran konsisten menduduki posisi teratas sejak awal.
Menurut riset Goldman Sachs, keunggulan pasangan Prabowo-Gibran yang cukup jauh dibandingkan pesaingnya d urutan kedua, Anies-Cak Imin berdampak pada penurunan ketidakpastian politik terkait transisi ke pemerintahan baru pasca era Presiden Joko Widodo.
Pakar dari Goldman Sachs, Timothy Moe dlam risetnya menyebut, kebijakan ekonomi Indonesia tidak akan banyak berubah dbandingkan era Presiden Joko Widodo. Hal ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan pasar saham.
Meskipun demikian, kondisi makroekonomi Indonesia tetap menarik dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5% dan tingkat inflasi yang rendah mencapai 2,9%. Banyak perusahaan yang telah merilis laporan keuangan kuartal IV-2023 mencatat pencapaian yang melampaui perkiraan.
Baca Juga: Program Makan Siang Masuk Pembahasan APBN 2025, Jatah per Anak Rp15.000