Suara.com - IHSG mengalami penurunan selama seminggu terakhir, turun sebesar 0,55% dan mencapai level 7.295. Data ini mencakup perdagangan dari tanggal 19 hingga 23 Februari 2024.
Menurut PT Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG pekan ini menguat 0,55% menjadi 7.295, dibandingkan dengan penutupan pekan sebelumnya yang berada di 7.335.
Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp1,05 triliun dalam seminggu ini, dan total beli bersih mereka sepanjang tahun 2024 mencapai Rp21,08 triliun.
Berikut adalah daftar 5 saham yang mengalami penurunan terbesar selama seminggu:
Baca Juga: Saham Keluarga Prabowo WIRG Masih Terbang Pasca Menang Quick Count Pilpres
PT Bersama Mencapai Puncak Tbk (BAIK) -36,08%.
PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) -30,34%.
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) -24,59%.
PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) -20,66%.
PT NFC Indonesia Tbk (NFCX) -20,59%.
Baca Juga: Tren Pasar Saham Hingga Asuransi Bergerak Positif saat Momen Pemilu
Pada penutupan perdagangan pekan ini, IHSG mengalami penurunan sebesar 44,54 poin atau 0,61 persen, mencapai posisi 7.295,10. Sedangkan indeks LQ45 turun sebesar 8,35 poin atau 0,83 persen ke posisi 994,15.
"Tekanan eksternal turut mendorong penurunan IHSG, sejalan dengan pelemahan bursa regional Asia akibat rilis data properti di China," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Indonesia di Jakarta, Jumat.
Data dari Badan Nasional Statistik China menunjukkan House Price Index Januari 2023 mengalami penurunan tahunan sebesar 0,7 persen, dibandingkan dengan penurunan bulan sebelumnya sebesar 0,4 persen. Hal ini dianggap pasar sebagai indikasi bahwa sektor properti di China masih dalam kondisi belum pulih.
Dampaknya, penjualan properti yang menurun dapat berpengaruh pada perekonomian, karena sektor ini merupakan salah satu penopang ekonomi China.
IHSG dibuka melemah dan bertahan di zona negatif sepanjang sesi perdagangan saham. Meskipun demikian, pada sesi kedua, IHSG masih bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, sektor teknologi menjadi satu-satunya yang mengalami kenaikan, naik sebesar 0,52 persen. Sementara sepuluh sektor lainnya mengalami penurunan, terutama sektor keuangan yang turun paling dalam sebesar 1,06 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen primer dan sektor transportasi & logistik.
Beberapa saham yang mengalami kenaikan terbesar antara lain SMGA, PTPS, SURI, RAJA, dan VKTR, sementara saham-saham yang mengalami penurunan terbesar adalah WIDI, DOOH, MPIX, BAIK, dan ALII.
Frekuensi perdagangan saham mencapai 1.119.078 kali transaksi, dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,27 miliar lembar saham senilai Rp9,57 triliun.