Suara.com - Vice Media bakal berhenti menerbitkan konten-konten disitusnya. Selain itu, Vice Media juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan karyawan.
Keputusan manajemen itu berdasarkan memo dari Chief Executive Bruce Dixon
"Keputusan ini tidak diambil dengan mudah, dan saya memahami dampak signifikan yang akan ditimbulkannya terhadap mereka yang terkena dampak," ujar Dixon seperti dilansir dari CNN, Jumat (23/2/2023).
Baca Juga
Masih Awal 2024, Pemerintah Sudah Ngutang Rp 107,6 Triliun
Baca Juga: Bisnis Leasing Indonesia Makin Banyak Dicaplok Pengusaha Asing
Dalam memo itu, Dixon menyebut, daftar karyawan yang terkena dampak PHK akan diberitahu pada awal pekan depan. Setelah ini, Dia memastikan, ke depan Vice Media tidak melakukan efisiensi kembali.
Nantinya, Vice Media mencari mitra dengan perusahaan lain untuk mendistribusikan konten-konten yang telah diproduksi.
"Berusaha bermitra dengan perusahaan media mapan untuk mendistribusikan konten digital kami, termasuk berita, di platform global mereka, saat kami sepenuhnya bertransisi ke model studio," imbuh dia.
Dixon melanjutkan, situs lain dalam Vice Media yang terpaku pada gaya hidup perempuan Refinery29 akan terus beroperasi secara independen. Dirinya juga berencana menjual lini bisnis tersebut.
"Mitra keuangan kami mendukung dan setuju untuk berinvestasi pada model operasi ini di masa depan. Kami akan menjadi lebih kuat dan tangguh saat kami memulai fase baru dalam perjalanan kami ini," beber dia.
Baca Juga: Laba Perusahaan Anjlok, Produsen Sepatu Nike PHK Massal 1.600 Pekerja
Setelah adanya memo ini, kondisi di Vice Media langsung suram. Staf Vice Media pun masih tetap fokus bekerja di tengah adanya isu ini.
"Saya pikir sebagian besar dari kita telah melihat apa yang tertulis di dinding: jumlah sekoci yang ada tidak cukup, dan sangat kecil kemungkinan bahwa kru berita digital akan diundang ke dalam sekoci tersebut," ucap seorang karyawan.