Melihat Gebrakan Erick Thohir Terhadap BUMN dari Sebuah Pustaka

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 22 Februari 2024 | 08:38 WIB
Melihat Gebrakan Erick Thohir Terhadap BUMN dari Sebuah Pustaka
Menteri BUMN Erick Thohir
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah mengabdi mengawal pelat merah selama empat tahun lebih. Sepanjang waktu itu, telah banyak gebrakan-gebrakan Erick Thohir terhadap BUMN-BUMN.

Atas dasar itu, Forum Wartawan BUMN pun mencurahkan hasil-hasil gebrakan Erick Thohir dalam sebuah buku berjudul "ETernity, Eksplorasi Strategi: Eternitas Transformasi BUMN".

Dalam hal ini, Ketua Umum PSSI ini mengapresiasi langkah Forum Wartawan BUMN yang meluncurkan buku tentang dirinya. Erick mengaku terkejut dengan karya awak media yang memberikan gambaran faktual tentang proses transformasi di BUMN.

Baca Juga
Food Station Pasok 15 Juta Kilogram Beras Premium ke Lebih Dari 6000 Outlet Ritel Modern di Jabodetabek

Baca Juga: Bangun Gedung di PIK 2, BNI Jadi BUMN Pertama yang Terapkan Konsep Green Building Sertifikasi LEED

Erick mengatakan, "Eternity, Eksplorasi Strategi: Eternitas Transformasi BUMN" merupakan sebuah karya yang menggambarkan perjalanan proses transformasi BUMN secara komprehensif.

Erick berharap buku ini dapat menjadi pedoman dan menginspirasi BUMN dalam meneruskan tren transformasi positif yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

"Sejak awal, Forum Wartawan BUMN merupakan mitra yang selalu konsisten mengawasi perjalanan transformasi di BUMN. Teman-teman media di Forum Wartawan BUMN pun tak pernah lelah untuk memberikan masukan dan kritikan yang membangun untuk seluruh BUMN. Sekali lagi terima kasih," ujar Erick di Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Ketua Forum Wartawan BUMN Riky Anwardi mengatakan buku ini mencoba untuk merangkum langkah-langkah yang dilakukan Erick Thohir melalui Eternitas Transformasi yang hingga berhasil menjadikan BUMN sebagai entitas yang berperan ganda sebagai Agent of Value Creation sekaligus Agent of Development.

Ketika gerak BUMN terjerat aturan-aturan birokrasi, lanjut Riky, langkah berani dilakukan Erick Thohir melalui keputusan-keputusan yang belum pernah diambil pemerintah pebelumnya.

Baca Juga: BUMN Ini Dapat Guyuran Utang Jumbo Rp7 Triliun dari China

"Tujuannya, menjadikan perusahaan pelat merah bisa bergerak lincah dan relevan dengan perkembangan zaman," kata Riky.

Untuk itu, Riky mengatakan, buku ini juga memiliki sub tema bertajuk "Saat Gajah Menari Lincah, Rekor demi Rekor pun Pecah". Hal ini menggambarkan perjuangan Erick mengubah BUMN sebagai Gajah yang besar agar bisa menjadi organisasi yang lincah dan relevan dengan perkembangan zaman.

Secara konsisten, Erick pun berhasil mewujudkan Gajah menjadi selincah Flamingo dengan membuat organisasi-organisasi besar di tubuh BUMN bisa bergerak lincah mengikuti alunan nada perubahan.

"Erick mampu menjadikan BUMN sebagai Gajah yang tidak hanya mampu menari lincah, namun juga indah, dan bertenaga dalam menghadapi persaingan ekonomi global," imbuh Riky.

Riky menyebut langkah berani Erick itu dituangkan ke dalam sebuah proyek besar perubahan di lingkungan BUMN yang berjuluk Eternitas Transformasi. Riky memaparkan Erick tak hanya menyentuh pada upaya peningkatan fundamental bisnis, transformasi juga merambah pada aspek yang jauh lebih penting, yakni memperbesar peran BUMN dalam konstelasi sosial dan kenegaraan.

Melalui buku setebal 200 halaman ini, ucap Riky, Forum Wartawan BUMN mencoba menyajikan sejumlah catatan mengenai bagaimana perjalanan Erick Thohir mengelola BUMN, sehingga mampu menjadikan perusahaan-perusahaan milik negara tersebut sebagai agen pencipta nilai dan agen pembangunan.

Forum Wartawan BUMN pun mencoba menghadirkan potret tentang peran yang diambil BUMN ketika Indonesia dan dunia menghadapi
masa-masa suram, yakni pandemi Covid-19.

"Bagi kami, Erick Thohir tak sekadar sebagai narasumber untuk pemberitaan-pemberitaan kami. Bagaimana pun, dia adalah figur yang bisa menjadi inspirasi bagi banyak dalam kaitannya mengelola sebuah organisasi besar," beber Riky.

Riky menyampaikan buku yang terdiri atas tujuh bab tersebut memberikan perspektif menarik terkait upaya Erick menjadikan BUMN menjadi organisasi yang lincah dan relevan dengan perkembangan zaman. Pasalnya, buku ini ditulis oleh jurnalis dengan latar belakang media yang berbeda dengan sudut pandang yang beragam.

"Kami menyadari masih ada bagian-bagian yang perlu disempurnakan pada buku yang disusun ini. Karenanya, masukan yang konstruktif sangat kami harapkan," tutup Riky.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI