Ternyata Program Makan Siang dan Susu Gratis Ada Sisi Positifnya, Begini Penjelasan Bapanas

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 21 Februari 2024 | 15:18 WIB
Ternyata Program Makan Siang dan Susu Gratis Ada Sisi Positifnya, Begini Penjelasan Bapanas
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi memandang positif program makan siang dan susu gratis dari pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Arief, program tersebut bisa mendukung perekonomian daerah.

"Itu kan (program) Pak Presiden terpilih, kan masih belum diumumkan dengan official. Tapi kalau itu terjadi (program makan siang dan susu), positifnya ini akan menggerakkan ekonomi, geliat ekonomi terutama di perdesaan," ujar Arief seperti yang dikutip dari Antara, Rabu (21/2/2024).

Mantan Bos Holding BUMN Pangan ini melanjutkan, adanya susu gratis bisa mendorong masyarakat daerah menjadi peternak sapi perah.

Baca Juga: 13 Pemimpin Negara Sudah Ucapkan Selamat ke Prabowo Atas Keunggulan di Pilpres

Baca Juga
Segini Gaji dan Tunjangan AHY Jika Dilantik Jadi Menteri

"Kenapa begitu? Karena sudah ada di hilirnya itu yang siap untuk meng-offtake (membeli), bisa jadi makan siang gratis atau nanti susu sebenarnya itu nanti di hulunya itu akan ada geliat ekonomi," imbuh Arief.

Dia menyebut bahwa, program ini juga bisa melibatkan para peternak di pedesaan. Imbasnya, para peternak akan bisa beternak lima hingga sepuluh sapi perah.

"Sehingga nanti peternak di Indonesia itu di desa-desa bisa memiliki sapi perah misalnya lima sampai 10 ekor, nanti setiap desa juga akan berkembang," jelas Arief.

Namun, Dirinya menekankan adanya pengembangan sapi perah dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan susu nasional, sebagai upaya untuk mengurangi ketergantungan pada impor dari luar negeri.

Baca Juga: Sri Mulyani Tak Masuk Gerbong Kabinet Prabowo, Menkeu Selanjutnya Harus Setara, Profesional dan Non Partai

"Berarti kita perlu sapi indukan sapi perah, sapi indukan sapi perah ini harus dikembangkan. Masa kita harus mau pemenuhannya impor susu bubuk, powder milk, kan enggak," beber Arief.

Selain peternakan, bilang dia, program tersebut bisa merambat positif ke sektor hortikultura. Arief, masyarakat nantinya juga akan geliat melakukan penanaman sayur-mayur.

Lalu, hasil tanaman maupun peternakan tersebut nantinya akan dibeli oleh pemerintah melalui kementerian/lembaga terkait guna memasok kebutuhan pangan dari program makan siang dan susu gratis tersebut.

Arief menjelaskan pola pangan harapan berdasarkan Badan Pangan Nasional yakni dalam satu piring berisikan 1/3 karbohidrat, 1/3 sayur mayur, 1/6 lauk pauk, dan 1/6 buah-buahan. Kemudian dilengkapi oleh susu.

"Karena ini makannya makan sehat pasti ada sayur, ada telor ada ayam. Jadi ini akan membangun ekosistem pangan sebenarnya," kata dia.

Arief juga menilai bahwa potensi program tersebut akan dapat mengatasi masalah pangan dan gizi buruk di berbagai daerah, serta memberikan manfaat bagi ibu menyusui dan anak sekolah dari tingkat TK hingga SMA.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI