Suara.com - Harga beras dan cabai rawit di berbagai daerah di Indonesia mengalami kenaikan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Kenaikan ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti cuaca buruk yang mengganggu panen, dan permintaan yang meningkat menjelang bulan Ramadhan.
Berdasarkan Panel Harga Pangan yang dilihat pada Selasa (20/2/2024) harga beras premium misalnya saat ini terus mengalami lonjakan hingga Rp16.400/Kg naik Rp310 dari hari sebelumnya dan menjadikan rekor tertinggi baru.
Begitu juga dengan harga beras medium yang saat ini dibandrol Rp14.180/Kg naik Rp100.
Baca Juga: Senyum Iwan Fals Komentari Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi, Warganet: Jijik Banget Ya!
Senada harga cabai rawit merah juga mengalami kenaikan menjadi Rp63.950/Kg naik Rp2.600 dibandingkan hari sebelumnya. Begitu juga dengan harga cabai merah keriting yang saat ini dibandrol Rp64.140/Kg naik Rp1.700.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri telah buka suara soal harga beras yang akhir-akhir ini mencekik kantong masyarakat.
Dia bilang mahalnya harga beras karena adanya perubahan iklim yang membuat sejumlah wilayah harus mengalami gagal panen.
Jokowi pun mengungkapkan kondisi ini hampir terjadi di seluruh negara di dunia.
"Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca sehingga gagal panen, produksi berkurang sehingga harganya jadi naik," kata Jokowi saat memberikan bantuan beras di Gedung Kawasan Pertanian Terpadu, Kota Tangerang Selatan, Banten, Senin (19/2/2024).
Baca Juga: Surya Paloh ke Istana Presiden karena Diundang, Ini Penjelasan Sudirman Said
Makanya kata Presiden, bansos beras yang digelontorkan pemerintah tentu sangat membantu masyarakat kecil di tengah harga beras yang kian mahal.
"Pemerintah kita membantu bantuan beras ini agar meringankan ibu-ibu dan bapak-bapak semuanya karena harganya naik tadi," kata Jokowi.