Klaim Pakar IPB Ini Bisa Bikin Penjualan Rokok Alternatif Melonjak

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 19 Februari 2024 | 23:36 WIB
Klaim Pakar IPB Ini Bisa Bikin Penjualan Rokok Alternatif Melonjak
Vape, Salah Satu Produk Tembakau Alternatif. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mohammad Khotib, seorang peneliti di Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB), menyebut, produk tembakau alternatif bisa menjadi opsi bagi perokok dewasa yang menghadapi kesulitan untuk berhenti merokok.

Dia menegaskan bahwa menggunakan tembakau alternatif dapat mengurangi potensi risiko kesehatan dibandingkan dengan terus-menerus merokok.

"Menghalangi orang untuk tidak merokok akan berat sekali, sehingga salah satu cara yang bisa digunakan adalah memanfaatkan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko. Hal ini bisa digunakan untuk mengurangi risiko kesehatan yang ditimbulkan,” kata Khotib pada Senin (19/2/2024).

Ia menambahkan, tembakau alternatif berupa rokok elektrik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin juga sering dicap sama berbahayanya dengan rokok lantaran mengandung nikotin. Padahal, produk alternatif tersebut punya profil risiko lebih rendah ketimbang rokok.

Baca Juga: Praktisi Kesehatan: Ketimbang Melarang, Pemerintah Harus Mengatur Akses Vape

Sementara, Akademisi Kesehatan Masyarakat di Universitas Auckland, Selandia Baru, Marewa Glover mengungkapkan informasi yang keliru terhadap nikotin menjadi penghalang utama bagi perokok dewasa untuk beralih ke produk tembakau alternatif yang memiliki risiko lebih rendah ketimbang rokok.

“Pemahaman keliru tentang nikotin telah membuat sebagian perokok dewasa enggan menggunakan produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin,” kata Marewa, seperti yang dikutip dari Antara.

Organisasi penelitian kanker independen dari Inggris, Cancer Research UK mengatakan, nikotin bukanlah faktor utama yang menyebabkan penyakit terkait merokok dan bukan penyebab utama kanker, melainkan zat yang disebut TAR.

Pernyataan tersebut didukung oleh data dari National Cancer Institute Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang memicu kanker.

Dari sekitar 7.000 bahan kimia yang terdapat dalam asap rokok, sekitar 2.000 di antaranya terdapat dalam TAR. Oleh karena itu, zat kimia berbahaya yang menyebabkan berbagai penyakit terkait kebiasaan merokok adalah TAR yang dihasilkan dari pembakaran, bukan nikotin.

Baca Juga: Asosiasi Dorong Pemanfaatan Produk Tembakau Alternatif sebagai Harm Reduction untuk Tekan Prevalensi Merokok

“Perokok dewasa perlu diberikan edukasi dalam penerapan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko (daripada rokok) untuk beralih dari kebiasaannya. Dengan demikian, hal ini dapat mempercepat penurunan penyakit yang berhubungan dengan merokok,” kata Marewa.

Koordinator Corporación Acción Técnica Social Kolombia, platform layanan pengurangan risiko tembakau, Maria Alejandra Medina menjelaskan produk tembakau alternatif berpotensi menjadi solusi untuk menekan penyakit yang berkaitan dengan merokok.

Ia menjelaskan, sebagian produk alternatif tersebut memanfaatkan sistem pemanasan, sehingga risikonya lebih rendah dibandingkan proses pembakaran pada rokok.

“Pendekatan pengendalian tembakau yang menerapkan pengurangan risiko tembakau seperti produk tembakau alternatif dapat dioptimalkan pemerintah dalam mengurangi prevalensi merokok,” kata Maria.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI