Suara.com - Calon Presiden Prabowo Subianto dan Calon Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat ini unggul sementara dalam hitung cepat Real Count KPU hingga menyentuh angka 58 persen.
Jika angka ini tak berubah kemungkinan besar, Prabowo bakal menjadi kandidat kuat Presiden Indonesia selanjutnya menggantikan Joko Widodo (Jokowi).
Meski demikian, Prabowo harus siap menanggung utang segunung era Jokowi yang nilainya mencapai Rp8.144 triliun.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan, nilai total utang pemerintah Indonesia mencapai Rp8.144,69 triliun per tanggal 31 Desember 2023.
Rasio utang pemerintah pada akhir 2023 setara 38,59% dari total produk domestik bruto (PDB).
Secara nominal, utang pemerintah Indonesia pada akhir 2023 bertambah sekitar Rp410 triliun dibanding akhir 2022, sekaligus menjadi rekor tertinggi baru.
Dalam UU Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, pemerintah menetapkan batas rasio utang terhadap PDB maksimal 60%.
Sementara itu berdasarkan hasil hitung cepat KPU hingga Senin (19/2/2024) menunjukkan suara yang masuk ke KPU telah mencapai 70,47% yang berasal dari 580.097 TPS dari total 823.236 TPS.
Capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memperoleh suara 54.505.337 atau 58,31 persen.
Baca Juga: Titiek Soeharto Bakal Gigit Jari? Prabowo Ternyata Punya Nama Lain untuk Jadi Ibu Negara
Sementara posisi kedua masih ditempati capres-cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan 22.763.405 suara atau 24,35 persen.
Untuk capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD memperoleh 16.213.499 suara atau 17,34 persen.