Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemberian bantuan pangan sangat dibutuhkan masyarakat. Bahkan, Jokowi menyebut, bansos beras hanya diberikan di RI saja, negara lain tidak memberikan bantuan pangan beras tersebut.
Hal ini dikatak Jokowi ketika menghadiri Pelaksanaan Penyaluran Bantuan Pangan Cadangan Beras Pemerintah di Gudang Bulog, Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/2/2024).
Dalam kesempatan itu, kepala negara menyalurkan secara simbolik bantuan pangan beras kepada perwakilan masyarakat yang hadir.
Baca Juga
Menang Quick Count, Saham-saham Milik Konglomerat Pendukung Prabowo-Gibran Terdongkrak Naik
Baca Juga: Begini Tujuan Jokowi Berikan Bansos Beras ke Masyarakat
"Kalau di negara lain kan nggak ada bantuan pangan beras seperti yang kita miliki. Kita hitung-hitung, APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kita (bisa)," ujar Jokowi seperti dikutip dari Antara.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini melanjatkan, pemberian bantuan pangan ini dikala kenaikan harga beras ini sebagai fungsi negara.
Maka dari itu, bilang Jokowi, pemerintah melanjutkan pemberian bansos beras hingga Juni 2024 dengan besaran masing-masing 10 kg per keluarga, per bulan.
Dirinya memang akui bahwa bantuan beras 10 kg memang tidak mencukupi untuk kebutuhan per bulan. Paling tidak, bantuan tersebut bisa membantu masyarakat.
"Ya kalau ditanya cukup nggak, pasti nggak cukup. Saya sudah tahu jawabannya seperti itu. Tapi tetap kan ini membantu kan," kata mantan Walikota Solo itu.
Baca Juga: Masyarakat Diharap Tenang, Jokowi Janji Dalam Waktu Dua Minggu Harga Beras turun dan Stok Melimpah
Jokowi juga berjanji apabila APBN mencukupi maka bantuan akan terus disalurkan setelah Juni.
"Nanti kita lihat di APBN kalau pemerintah punya kemampuan akan dilanjutkan berikutnya. Tapi janji saya yang sampai Juni dulu. Nanti hitung-hitung APBN kira-kira, masih punya duit, bisa ditambah," pungkas Jokowi.