Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan maksud pemerintah dalam menyalurkan bantuan pangan baras ke masyarakat. Menurut dia, bansos beras berguna untuk mengendalikan harga beras di pasar.
"Tidak ada hubungannya sama sekali (kenaikan harga beras) dengan bantuan beras. Karena justru ini (bansos pangan) yang bisa mengendalikan, karena suplainya lewat bansos ke masyarakat," ujar Jokowi seusai meninjau stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Mantan Walikota Solo ini melanjutkan, sebenarnya bansos beras ini juga bisa memenuhi kebeutuhan masyarakat. Dengan begitu bisa menahan serta mengendalikan harga beras agar tidak alami kenaikan.
Baca Juga
Masyarakat Diharap Tenang, Jokowi Janji Dalam Waktu Dua Minggu Harga Beras turun dan Stok Melimpah
Baca Juga: Masyarakat Diharap Tenang, Jokowi Janji Dalam Waktu Dua Minggu Harga Beras turun dan Stok Melimpah
"Sehingga justru itu menahan harga tidak naik, kalo nggak justru malah melompat. Ini rumus suplai dan demand. Suplainya diberikan dan terdistribusi dengan baik, otomatis harga terkendali," beber dia.
Sebelumnya, Jokowi mengimbau masyarakat untuk tenang di tengah kondisi harga beras tinggi dan stok yang langka. Dia meyakini dalam dua minggu stok beras bakal melimpah di pasar-pasar, sehingga harganya bisa menurun.
Keyakinan Jokowi ini tinggi setelah dirinya memberikan tugas khusus kepada Bapanas dan Perum Bulog untuk percepat penyaluran beras.
"Semua ini sudah diselesaikan dengan pengiriman dari Bulog ke daerah dan dari Pasar Induk Cipinang. Nanti dilihat lah saya kira dalam seminggu dua minggu ini beras akan sedikit turun sambil nunggu panen," ujar Jokowi seusai meninjau di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga memastikan, adanya stok yang cukup di Pasar Induk Beras Cipinang. Cuma Jokowi tidak merinci berapa stok yang ada di Pasar Induk tersebut.
Baca Juga: Pemerintah Kembali Tambah Intensif Kendaraan Listrik? Begini Kata Jokowi