Rupiah Langsung Perkasa Terhadap Dolar AS Setelah Prabowo-Gibran Menang di Quick Count Pilpres

Achmad Fauzi Suara.Com
Kamis, 15 Februari 2024 | 11:23 WIB
Rupiah Langsung Perkasa Terhadap Dolar AS Setelah Prabowo-Gibran Menang di Quick Count Pilpres
Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang Dolar Indo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tidak hanya pasar modal yang merespon positif, Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menguat pada pembukaan perdagangan Kamis (15/2/2024). Penguatan ini setelah pelaksanaan pemungutan suara dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 berjalan dengan baik.

Pada awal perdagangan Kamis pagi, rupiah dibuka meningkat 22 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.582 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.604 per dolar AS.

"Rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar AS setelah Pilpres (Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden RI) yang berlangsung aman hingga saat ini dan potensi satu putaran oleh pasangan nomor urut 2," kata analis mata uang Lukman Leong Seperti dilansir Antara.

Baca Juga
Pasar Modal RI Ikut Berbahagia Setelah Prabowo-Gibran Menang Quick Count Pilpres

Baca Juga: Diam-diam Jokowi Bertemu Prabowo-Gibran Usai Pencoblosan, Bahas Apa?

Pemilu serentak yang dilaksanakan pada 14 Februari 2024 tersebut memilih Presiden dan Wakil Presiden RI, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) provinsi dan DPRD kabupaten/kota.

Tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) peserta Pilpres 2024 adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dengan nomor urut 1, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka nomor urut 2, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md nomor urut 3.

Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul berdasarkan quick count (hitung cepat) sejumlah lembaga survei pada Rabu (14/2).

Namun menurut Lukman, dolar AS yang kuat akan membatasi penguatan rupiah, karena data inflasi Amerika Serikat (AS) yang dirilis pada Selasa (13/2) lebih kuat dari perkiraan.

Inflasi AS naik 0,3 persen menjadi 3,1 persen dibandingkan dengan harapan untuk naik 0,2 persen menjadi 2,9 persen.

Baca Juga: PDIP Ajak Timnas AMIN Bentuk Tim Khusus Selidiki Dugaan Kecurangan Pilpres 2024, Hasto: Kami Sudah Komunikasi!

Lukman memperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp15.550 per dolar AS sampai dengan Rp15.650 per dolar AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI