Suara.com - Belakangan muncul isu penghapusan Pertalite setelah Pemilu dilaksanakan pada tahun 2024 ini. Kabar ini sejatinya bukan hal baru karena sudah ada banyak dugaan mengenai pengganti Pertalite yang ternyata telah tersedia di SPBU Pertamina sejak tahun 2023.
Sesuai dengan rencana yang diungkapkan, Pertalite akan ditiadakan dan digantikan dengan jenis bensin baru yang dicampur dengan ampas tebu, sehingga cocok digunakan untuk mesin motor yang lebih tahan lama.
Bahan Bakar Minyak (BBM) baru yang digadang-gadang sebagai pengganti Pertalite ini diklaim lebih ramah lingkungan karena memiliki kandungan RON atau oktan yang lebih tinggi, sehingga diharapkan juga dapat membuat mesin kendaraan bermotor menjadi lebih awet.
Bukan kabar baru, rencana penghapusan BBM subsidi ini sebenarnya telah muncul sejak bulan Agustus 2023. Namun, mendekati pemilu, isu ini kembali ramai diperbincangkan.
Baca Juga: Parlemen Negara Sahabat Pantau Pemilu 2024, Puan: Hasil Kesepakatan AIPA
PT Pertamina rencananya akan mengganti Pertalite dengan BBM jenis baru yang dicampur dengan ampas tebu, yang diberi nama Pertamax Green 92, BBM campuran Pertalite dengan 7 persen Etanol atau E7.
Bioetanol yang dihasilkan dari ampas tebu memiliki kandungan etanol sebesar 98,005% setelah mengalami proses denaturasi menggunakan hidrokarbon (CH4).
Pertamina mengajukan Pertamax Green 92 sebagai alternatif untuk menggantikan Pertalite jika memang Pertalite akan dihapuskan.
Dari segi harga, terdapat perbedaan sebesar Rp 3.900 antara Pertamax Green 92 dan Pertalite, karena Pertamax Green 92 dijual seharga Rp 13.900 per liter.
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, beberapa saat lalu menjelaskan, penghapusan Pertalite pada tahun 2024 merupakan bagian dari Program Langit Biru yang bertujuan untuk secara bertahap meningkatkan oktan bahan bakar minyak.
Baca Juga: DPR Dampingi Parlemen Negara Sahabat Pantau Proses Pemilu di Indonesia
Pada fase awal, dua tahun yang lalu, telah dilakukan penghapusan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan RON 88, yang lebih dikenal sebagai Premium, dan digantikan dengan BBM RON 90, yang dikenal sebagai Pertalite.
Saat ini, pada tahap kedua, telah diusulkan untuk mengganti BBM RON 90, Pertalite, dengan BBM RON 92, yang dikenal sebagai Pertamax.
Jika usulan ini mendapat persetujuan dari pemerintah, maka Pertalite akan digantikan oleh Pertamax Green 92.
Nicke menyampaikan hal ini dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI pada Rabu (30/8/2023), dalam konteks Program Langit Biru tahap kedua, di mana BBM subsidi dinaikkan dari RON 90 ke RON 92.
Namun, penggantian dari Pertalite ke Pertamax Green 92 masih sedang dalam kajian internal oleh Pertamina. Nicke sebelumnya, mengusulkan agar Pertamax Green 92 termasuk dalam kategori BBM yang disubsidi oleh pemerintah.
Bisa disimpulkan, belum dapat dipastikan Pertalite akan dihapus sepenuhnya usai Pemilu 2024. Namun demikian, dapat dipastikan secara bertahap Pertamax Green 92 akan menggantikan Pertalite di Indonesia.