Suara.com - Manajemen M Bloc Space buka suara soal pelarangan nonton bareng (nobar) dan diskusi film dokumenter Dirty Vote yang sedianya dilaksanakan malam ini, Senin (12/2/2024) di Mbloc Creative Hall, Jakarta Selatan.
Manajemen beralasan pelarangan ini untuk mengikuti aturan terkait masa tenang pemilu.
"Betul, memang keputusan manajemen M Bloc Space," kata Co Founder M Block Group Wendi Putranto saat dikonfirmasi Suara.com pada Senin (12/2/2024).
Wendi menjelaskan bahwa M Bloc Space merupakan aset milik BUMN Peruri yang dialihfungsikan menjadi ruang kreatif publik.
Baca Juga: Film Dirty Vote Bikin Heboh Soal Pemilu, Ananda Badudu Sindir Uang Influencer
"M Bloc Space itu memang project kolaborasi optimalisasi aset milik Peruri yang dialihfungsikan menjadi ruang kreatif publik. Sudah berjalan 4 tahun dikelola oleh PT Ruang Riang Milenial," paparnya.
Sebelumnya Rumah produksi WatchDoc merilis film dokumenter bertajuk "Dirty Vote" di masa tenang kampanye, film ini berisi dugaan kecurangan yang terjadi dalam proses Pemilu 2024.
Dalam film ini, tiga pakar hukum seperti Bivitri Susanti, Zainal Arifin Mochtar, dan Feri Amsari mengupas upaya kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif dalam film tersebut. Ketiga sosok ahli hukum itu selama ini juga aktif dalam gerakan antikorupsi.
Adapun WatchDoc pernah merilis film-film dalam momentum pemilu. Pada 2014, mereka meluncurkan film Ketujuh. Lalu pada 2017, menjelang Pilkada DKI Jakarta, mereka menerbitkan Jakarta Unfair. Pada Pilpres 2019, ada film Sexy Killers.