Pasokan Beras Hilang dari Pasaran, Beneran Gara-gara Buat Bansos?

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 12 Februari 2024 | 14:09 WIB
Pasokan Beras Hilang dari Pasaran, Beneran Gara-gara Buat Bansos?
Ilustrasi. [ANTARA FOTO/Galih Pradipta].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan sejumlah kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan kelancaran distribusi stok beras hingga ke pasar tradisional dan modern.

Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, dirinya dan sejumlah menteri terkait serta Bulog ditugaskan untuk mendistribusikan stok beras yang ada di Bulog ke pasar, untuk merespons laporan kelangkaan stok beras.

“Saat ini di (Pasar Induk Beras) Cipinang stoknya termasuk tinggi, di atas 34 ribu ton, dan ini yang harus sampai ke pasar-pasar tradisional dan modern market. Sekali lagi perintahnya adalah ‘banjiri pasar’,” ujar Arief, Senin (12/2/2024).

Arief, bersama Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi dan Menteri BUMN Erick Thohir, akan mengunjungi Pasar Induk Beras Cipinang untuk memverifikasi bahwa proses pembongkaran beras dari pelabuhan langsung dapat langsung dibawa ke pasar induk dan didistribusikan ke pengecer.

Baca Juga: Bukan Karena Jelang Nyoblos, Bapanas Ungkap Penyebab Sebenarnya Harga Beras Terus Naik

"Izinkan kami bekerja sama dengan seluruh pengecer yang ada. Pagi ini saya bersama Bulog dan para pengecer akan membahas semua ini untuk mengisi pasar pengecer," katanya, dikutip dari Antara.

Dia juga menegaskan bahwa program bantuan pangan beras atau bansos beras tidak akan memengaruhi stok beras di pasar. Namun, bantuan yang berasal dari Cadangan Beras Pemerintah yang dikelola oleh Bulog akan dihentikan sementara selama 8-14 Februari 2024 untuk menghormati penyelenggaraan Pemilu 2024.

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Arprindo) sebelumnya menyampaikan keluhan terkait suplai beras tipe premium lokal kemasan 5 kilogram.

Menurut Ketua Umum Arprindo Roy Nicholas Mandey, kelangkaan beras premium di ritel-ritel modern disebabkan tingginya harga beras di produsen, sehingga banyak peritel memilih tidak memasok beras premium ke ritelnya.

Dia menyebut peningkatan harga beras premium cukup signifikan, dari sekitar Rp13.000 per kilogram menjadi Rp16.000-Rp17.000 per kilogram.

Baca Juga: Indonesia Krisis Beras! Bapanas Akui Kekurangan 2,4 Juta Ton

Sementara itu berdasarkan panel harga Bapanas, Senin, harga beras melambung tinggi di atas harga eceran tertinggi (HET).

Harga beras jenis premium saat ini mencapai Rp15.860 per kilogram, sementara HET beras tersebut berkisar Rp12.900-Rp14.800 per kilogram.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI