Potensi Rusuh Pemilu Bikin Perusahaan Ogah IPO? Begini Kata Analis

M Nurhadi Suara.Com
Senin, 12 Februari 2024 | 12:46 WIB
Potensi Rusuh Pemilu Bikin Perusahaan Ogah IPO? Begini Kata Analis
Ilustrasi. [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Investment Banking MNC Sekuritas Hary Herdiyanto memastikan bahwa jadwal pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tidak akan memengaruhi minat perusahaan untuk meluncurkan Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

"Kami telah memiliki sejarah yang selalu baik dalam pemilu sebelumnya, semuanya berjalan dengan lancar dan aman. Jika kita melihat dari sisi tren, tidak ada indikasi khusus bahwa pasar akan bergerak turun saat pemilu," ujar Hary saat berbicara dengan media di Main Hall BEI.

Menurut catatan historis, ia menyebut bahwa investor asing cenderung melakukan pembelian bersih (net buy) daripada penjualan bersih (net sell) selama tahun-tahun pemilu sebelumnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selalu menguat pada tahun- tahun Pemilu sebelumnya, IHSG tercatat naik 8,30 persen pada Pemilu 2009, IHSG menguat 2,54 persen pada Pemilu 2014, dan IHSG naik 0,48 persen pada Pemilu 2019.

Baca Juga: Melantai Bursa, Emiten Desain Kontruksi Ini Serok Rp49,44 Miliar Dana IPO

"Bahkan, di historical kalau kita perhatikan asing itu di tahun- tahun pemilu itu masih net buy, tidak exit, makannya kita cukup confident lah," ujar Hary, dikutip dari Antara pada Senin (12/2/2024).

Dalam kesempatan ini, Hary mengungkapkan bahwa MNC Sekuritas telah mengantarkan sebanyak perusahaan untuk menggelar IPO di pasar modal Indonesia sepanjang tahun ini.

"Tahun ini emiten ketiga bahkan, dan rencana mungkin masih ada 5 lagi untuk pipeline (antrean)," ujar Hary.

Hary menjelaskan bahwa perusahaan yang mendapat pendampingan dari pihaknya untuk meluncurkan IPO berasal dari berbagai sektor, termasuk industri kimia, aplikasi e-commerce, furnitur, dan makanan & minuman (F&B).

"Portofolio perusahaan yang kami dampingi ini multisektor, sebagai contoh, tiga perusahaan tersebut berbeda-beda. Yang pertama adalah perusahaan kimia, kemudian ada perusahaan aplikasi e-commerce, yang sekarang adalah perusahaan furnitur, dan yang akan listing hari Kamis (15/02) adalah restoran F&B," ungkap Hary.

Baca Juga: Airlangga: Namanya juga Black Movie, Film Dirty Vote Gak Perlu Dikomentarin!

Sementara itu, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa ada 24 perusahaan yang berada dalam proses untuk meluncurkan IPO di pasar modal Indonesia per tanggal 7 Februari 2024.

Dari 24 perusahaan tersebut, empat di antaranya memiliki skala besar, 17 perusahaan memiliki skala menengah, dan tiga sisanya memiliki skala kecil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI