Heboh Perusahaan BUMN Mau Dijadikan Koperasi, Cabang Olahraga Ikut Resah

Jum'at, 09 Februari 2024 | 16:47 WIB
Heboh Perusahaan BUMN Mau Dijadikan Koperasi, Cabang Olahraga Ikut Resah
Ilustrasi. Isu perusahaan BUMN yang mau dijadikan koperasi oleh satu paslon dalam pilpres 2024 juga memantik perhatian sejumlah cabang olahraga dalam negeri.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu perusahaan BUMN yang mau dijadikan koperasi oleh satu paslon dalam pilpres 2024 juga memantik perhatian sejumlah cabang olahraga dalam negeri. Pasalnya, saat ini banyak dari perusahaan BUMN yang menjadi 'bapak angkat' cabang olahraga tertentu.

Salah satunya cabang angkat besi yang langganan tampil dan meraih medali di Olimpiade, menurut Kabid Pembinaan PB PABSI, Hadi Wihardja mengatakan kehadiran BUMN yang mendukung olahraga menjadi kebutuhan utama bagi pembinaan dan juga prestasi.

Dalam dua tahun terakhir dikatakan dirinya, PT Pupuk Indonesia telah menjadi bapak angkat PB PABSI (Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia) berperan strategis dalam melahirkan lifter-lifter kelas dunia dan juara Asia.

"BUMN melalui PT Pupuk Indonesia sangat berkontribusi bagi angkat besi. Mereka aktif dan memberikan dukungan sponsor dalam dua tahun terakhir. Hasilnya sangat positif dengan banyak lifter usia muda kini berkibar di tingkat asia dan international," kata dikutip di Jakarta, Jumat (9/2/2024).

Baca Juga: Komika Abdur Arsyad Akhirnya Ungkap Alasan Dukung Anies Baswedan

Ia menambahkan selama ini dukungan yang diberikan PT Pupuk Indonesia digunakan untuk menggelar kejuaraan nasional untuk kategori terbuka, tingkat remaja, dan junior.

"Berkat dukungan BUMN di setiap event PABSI, kini telah muncul para lifter tingkat remaja di bawah 17 tahun dan junior 18 hingga 20 tahun. Bahkan mereka sudah juara Asia di kategorinya," lanjut Hadi.

Di Kejuaraan Angkat Besi Asia 2024 di Tashkent, Uzbekistan, yang berakhir 6 Februari lalu, tiga lifter putra dan seorang lifter putri mendulang banyak medali.

Rahmat Erwin Abdullah meraih tiga medali emas di kelas 73 kg putra, Rizki Juniansyah (3 perak/73 kg putra), Ricko Saputra ( 2 perak dan 1 perunggu/ 61 kg putra, dan lifter putri potensial asal Papua, Natasya Beteyob (1 perak dan 2 perunggu/ 59 kg putri)

Peran besar BUMN bagi cabang angkat besi juga disampaikan Sekjen PABSI, Djoko Pramono. Menanggapi adanya wacana untuk mengubah BUMN menjadi koperasi yang beredar di masa kampanye Pilpres 2024 ini, menurut Sekjen PABSI, hal itu sudah melampaui batas.

Baca Juga: BUMN Ini Gunakan 100% Bahan Bakar LNG Untuk Mesin Penggilingan

"Jika ada yang janji kampanye apa-apa atau punya wacana tertentu, baiknya yang masuk akal dan tidak sekadar cari muka. Belum tentu akan menjadi pemimpin atau presiden, tapi sudah punya rencana kebijakan yang drastis serta mengubah semuanya. Ini tidak benar. Padahal selama ini, BUMN sudah banyak membantu kami dan terbukti bantuan itu menghasilkan prestasi," tegas Djoko Pramono.

Sebelumnya, Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan telah buka suara terkait isu dirinya akan membubarkan BUMN dan diganti menjadi koperasi. Anies mengatakan hal itu sebagai fitnah.

"Yang ingin saya sampaikan itu tidak benar. Itu fitnah, fitnah yang tidak masuk akal," kata Anies Selasa (6/2/2024).

Pernyataan itu disampaikan Anies saat menghadiri acara Desak Anies di Semarang pada Senin (5/2/2024) malam. Anies mengatakan ide untuk membubarkan BUMN untuk diganti koperasi merupakan sesuatu yang mustahil.

"Jadi ketika itu kemudian Pak Menterinya yang ngomong loh, Pak Menterinya memang nggak berpikir kritis gitu?," ujarnya.

Anies mengatakan perlu ada pembaharuan dalam tata kelola BUMN. Dia menekankan fungsi BUMN sebagai salah satu alat dalam pembangunan negara.

"Kami ingin tegaskan BUMN ke depan adalah BUMN yang menjalankan fungsi negara. Negara itu punya dua tangan, satu namanya birokrasi, satu namanya korporasi. Yang birokrasi itu badan, dinas itu birokrasi yang kedua namanya korporasi BUMN, BUMD, keduanya punya tugas melakukan pembangunan. Jadi Badan Usaha Milik Negara jangan dipandang sebagai badan mencari untung untuk negara, negara tidak bekerja untuk mencari untung," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI