Luhut Tanggapi Pertemuan Sri Mulyani yang Mau Mundur Tapi Tak Diizinkan Megawati: Nggak Tahu Saya!

Rabu, 07 Februari 2024 | 18:16 WIB
Luhut Tanggapi Pertemuan Sri Mulyani yang Mau Mundur Tapi Tak Diizinkan Megawati: Nggak Tahu Saya!
Menko Marves Luhut B Pandjaitan mengaku tak mengetahui jelas soal pertemuan tersebut.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menanggapi pertemuan antara Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di tengah isu mundur.

Luhut mengaku tak mengetahui jelas soal pertemuan tersebut.

"Nggak tahu saya kalau itu. Kalau mau ketemu kan boleh silaturahmi," kata Luhut di Kantornya, Jakarta pada Rabu (7/2/2024).

Luhut dengan tegas mengatakan bahwa isu mundur sejumlah menteri tidak benar.

Baca Juga: Sri Mulyani Terus Dibujuk Untuk Mundur

"Nggak ada, orang tadi kita aja masih rapat tadi dengan semua menteri terkait," ujar Luhut.

Sebelumnya, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengakui, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri telah bertemu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Pertemuan Megawati dan Sri Mulyani merupakan sesuatu yang rutin dilakukan, mengingat keduanya adalah Dewan Pengarah Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN). Selain itu, kata Hasto, pertemuan itu juga membahas situasi bangsa dan negara.

"Tentu saja, juga berbicara tentang kondisi bangsa dan negara, berbicara tentang fiskal. Itu merupakan hal penting," kata Hasto ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Hasto enggan menjelaskan isi pembicaraan Megawati dan Sri Mulyani. Ia hanya memastikan keduanya sama-sama menjunjung tinggi kepentingan rakyat.

Baca Juga: Ajang Kejuaraan Jetski Dunia Digelar Lagi di Danau Toba, RI Dapat Cuan?

"Ya, saat ini kan ada upaya-upaya untuk menggunakan Bansos demi kepentingan elektoral, sampai anggaran di setiap Kementerian dipotong 5% untuk elektoral. Ini kan kita harus melihat kepentingan nasional yang lebih besar," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI