Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ingin RI bisa meraih cuan kembali ketika menggelar F1 PowerBoat Danau Toba. Kejuaraan Jetski ini sudah kedua kali digelar di Danau Toba.
Menurut Luhut, sebenarnya ajang ini telah menggerakan pariwisata di dalam negeri, mulai dari nilai wisata hingga jumlah wisatawan.
"Kalau kita liat dampak ekonomi karena demand. Tahun lalu telah memberikan Rp 1,68 triliun dan berhasil 100 ribu wisatawan," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/2/2024).
Luhut menuturkan, ajang internasional ini menjadi wajah baru untuk Indonesia, agar objek wisata RI bisa dikenal oleh wisatawan mancanegara.
Baca Juga: Begini Alasan Luhut Tiba-tiba Ingin Naikkan Pajak Motor BBM
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama InJourney Dony Oskaria menyebut, dalam ajang tersebut akan mempromosikan dan mengenalkan aspek kebudayaan batak.
"Akan banyak side event-event yang kita buat untuk promosikan culture batak yang dikombinasikan dengan keindahan danau toba. Dengan promosi ini tidak hanya masyarakat mengenal keindahan danau toba, tapi juga budaya batak jadi ini perbedaan yang signifikan," kata dia.
Doni memaparkan, terdapat tiga dampak penyelenggaraan ajang F1 PowerBoat di Danau Toba. Pertama, pariwisata RI bisa dikenal dan dilhat banyak orang, sebab disiarkan langsung di 44 negara.
Selanjutnya kedua, ajang diharapkan ajang ni bisa menumbuhkan perekonomian daerah.
Baca Juga: Kenaikan Saham CUAN Dicurigai, Kini Diseret Paksa Masuk Papan Pemantauan Khusus
"Yang paling penting kita nggak rugi. Kalau kita hitung manfaatnya sesuatu yang luar biasa ini edukasi juga di dalam even nggak selalu dihitung return of investment," kata dia.
Untuk diketahui, ajang kejuaraan jetski ini terselenggara dari beberapa sponsor di dalam negeri yang diantaranya, PT Mayora Indah, PT Parna Raya, PT Wilmar, PT Astra Agro Lestari, PT Sinar Mas, PT Musim Mas, dan Asosiasi Semen Indonesia.