Di sisi lain, Arief memastikan, pihaknya bersama BUMN pangan dalam menyambut panen di Maret. Ia memastikan kesiapan BUMN pangan untuk berperan sebagai offtaker.
"Untuk persiapan panen bulan Maret, itu proyeksinya 3,51 juta ton beras. Kemudian jagung 1,9 juta ton. Kita siapkan MRMP (Modern Rice Milling Plant), CDC (Corn Drying Center), dryer (pengering), di on kan semua," beber dia.
"Pemerintah akan menjaga harga di tingkat petani supaya tidak jatuh. Misalnya beras, nanti kalau saat panen mulai meninggi lalu harga gabahnya masih Rp 5.500 sampai Rp 6.000, itu cukup baik. Tapi kalau angkanya di bawah itu, maka pemerintah bisa dianggap tidak bisa mengelola kesejahteraan petani," sambung Arief.