Impor KRL dari China Dituding Berkaitan dengan Kereta Cepat, Wamen BUMN Langsung Bantah

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 07 Februari 2024 | 14:32 WIB
Impor KRL dari China Dituding Berkaitan dengan Kereta Cepat, Wamen BUMN Langsung Bantah
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmojo dan Menteri BUMN Erick Thohir usai menemui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investas Luhut Binsar Pandjaitan. [Suara.com/Achmad Fauzi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rencana KAI mendatangkan sarana KRL baru dari China menuai polemik baru. Ada pihak yang menilai keputusan impor KRL baru dari China ini berhubungan dengan proyek keret cepat atau whoosh.

Namun demikian, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmojo membantah adanya kabar tersebut. Menurut pria yang disapa Tiko ini, rencana impor sarana KRL Baru tersebut tidak berkaitan dengan kepentingan CRRC Sifang Co., Ltd dan kereta cepat.

Asal tahu saja, CRRC Sifang Co., Ltd merupakan produsen kereta cepat atau Whoosh.

"Oh nggak, nggak. Nggak ada. Nggak ada hubungan," ujar Tiko, di Jakarta, Rabu (7/1/2024).

Baca Juga: Pemerintah Stop Salurkan Bansos Beras, Wamen BUMN Buka Suara

Baca Juga
Siap-siap Para Anker! KAI Akan Datangkan Sarana KRL Baru dari China

Sebelumnya, PT KAI Commuter atau KCI buka suara lebih memilih impor KRL baru dari China dibanding Jepang. Salah satu, alasan lebih memilih impor KRL baru dari China karena harganya lebih murah.

Harga ini jika dibandingkan dengan harga kereta produksi perusahaan Jepang, J-TREC, dan juga dua perusahaan Korea Selatan (Korsel), yakni Wojin dan Dawonsys.

"Kalau pengadaan di perusahaan kita bisa rekomendasi beberapa untuk kita bisa melihat perbandingannya," ujar Corporate Secretary PT KAI Commuter Anne Purba dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/2/2024).

Batalnya impor KRL Baru dari Jepang, bilang Anne, juga disebabkan karena pihak Jepang menaikkan harga KRL. Alhasil, KCI berpaling ke China untuk mendatangkan saran KRL baru.

Baca Juga: Gegara Murah Hingga Spesifikasi Sesuai, KCI Pilih Impor KRL dari China Dibanding Jepang

"September memang ada kita dipanggil RDP, tetapi Oktober proposal yang kami terima dari Jepang memang mengalami kenaikan. Sehingga perlu ada membandingkan dengan yang lain," jelas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI