Suara.com - PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) subholding PT Pelindo (Persero) terus melakukan transformasi pelayanan terminal multipurpose di Indonesia. Kekinian, SPMT mengelola 32 Cabang Pelabuhan yang sebagian dikelola oleh Anak Perusahaan, yaitu PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IKT), Pelabuhan Tanjung Priok (PTP), dan PT Terminal Curah Utama (TCU).
SPMT melakukan transformasi di seluruh pelabuhan yang dimulai dengan tahap standarisasi, diikuti oleh sistemisasi, dan akan dilanjutkan dengan melakukan integrasi.
Direktur Operasi SPMT Arif Rusman Yulianto menjelaskan, proses Transformasi yang dilaksanakan mengacu pada 6 pilar yakni, Proses, SDM, Teknologi, Peralatan, Infrastruktur & HSSE hingga saat ini terminal yang sudah dilakukan transformasi telah mencapai maturity level 3 yang akan dikembangkan secara terus menerus.
"Sepanjang tahun 2023, SPMT telah melakukan transformasi di 24 Cabang Pelabuhan, dengan melakukan standarisasi dan digitalisasi dimulai dari perbaikan planning and control, serta improvement traffic flow sehingga kegiatan bongkar muat menjadi lebih maksimal. Sehingga selama dua tahun ini SPMT telah melakukan transformasi di 25 terminal di wilayah kerjanya," ujarnya dalam media gathering di Surabaya, yang ditulis Selasa (6/2/2024).
Baca Juga
Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5% Tahun 2024? China Jadi Salah Satu Faktor Kunci
Sejak serah terima operasi terminal, SPMT terus berbenah diri dengan melakukan proses transformasi yang bertujuan untuk melakukan standarisasi seluruh pelabuhan yang dikelola di seluruh Indonesia. Proses transformasi diawali dengan melakukan standarisasi di Pelabuhan Tanjung Intan, Cilacap.
Tahun 2023, SPMT mencatatkan kinerja yang positif dalam pelayanan arus muatan barang curah kering seperti batu bara, bijih besi, gula, kedelai dan lainnya naik 5,9% year on year (yoy) sebesar 55,1 juta ton, sementara curah cair juga mengalami peningkatan 8,9% (yoy) sebesar 30,3 juta ton.
Arus general cargo dan bag cargo mengalami peningkatan 9,8% dibandingkan 2022 sebesar 25,2 juta ton, sementara arus barang berupa gas mengalami peningkatan 49,8% sebesar 13,1 juta MMBTU.
Baca Juga: Strategi SPMT Turunkan Biaya Logistik di Dalam Negeri
Sama halnya dengan arus barang berupa kendaraan, juga mengalami peningkatan yang mencapai 1,5 juta unit atau naik 8,4% dari 2022. Terpantau juga arus peti kemas naik 1,1% dari 2022 menjadi 429 ribu TEUs.