CEO McDonald's Curhat, Aksi Boikot Produk Pro-Israel Bikin Penjualan Anjlok!

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 06 Februari 2024 | 18:30 WIB
CEO McDonald's Curhat, Aksi Boikot Produk Pro-Israel Bikin Penjualan Anjlok!
Restoran makanan cepat saji McDonald's (Instagram/mcdonalds)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - McDonald's menganggap genosida yang dilakukan Israel di Gaza sebagai penyebab kegagalan mereka mencapai target penjualan kuartal pertama dalam hampir empat tahun terakhir.

CEO McDonald's, Chris Kempczinski mengaku khawatir dengan tren penjualan di negara-negara Timur Tengah dan negara mayoritas Muslim lainnya seperti Malaysia dan Indonesia.

"Pada saat konflik ini masih berlangsung, kami tidak berharap ada perbaikan yang signifikan," ujar Kempczinski, dikutip Suara.com dari Al Jazeera pada Selasa (6/2/2024).

Pertumbuhan penjualan di wilayah Timur Tengah, Tiongkok, dan India selama Oktober-Desember hanya mencapai 0,7 persen, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 5,5 persen.

Penurunan ini terjadi setelah adanya panggilan boikot terhadap McDonald's oleh pelanggan di negara-negara Muslim sebagai respons terhadap dukungan McDonald's kepada Israel.

Setelah McDonald's Israel memberikan sumbangan makanan gratis kepada militer Israel, pemegang waralaba di sejumlah negara Arab mengambil jarak dari sumbangan tersebut dan berjanji memberikan bantuan kepada warga Palestina di Gaza.

Meskipun McDonald's berbasis di Chicago dan merupakan merek ikonik di Amerika Serikat, sebagian besar restorannya di seluruh dunia dimiliki dan dioperasikan secara lokal.

Kempczinski menyebut, perang berdampak besar terhadap bisnis McDonald's di wilayah tersebut. Selain itu, ia juga menyinggung penyebaran informasi palsu sebagai penyebabnya.

Untuk diketahui, McDonald's adalah salah satu merek Barat yang terkena dampak boikot karena dianggap mendukung Israel.

Baca Juga: Ada Manuver Asing Jegal Gerakan Boikot Israel, 3 Paslon Wajib Lakukan Ini

Selain McD, Starbucks juga mengalami penurunan penjualan di Timur Tengah dan memangkas perkiraan penjualan tahunannya minggu lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI