Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5% Tahun 2024? China Jadi Salah Satu Faktor Kunci

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 06 Februari 2024 | 15:48 WIB
Ekonomi Indonesia Mampu Tumbuh di Atas 5% Tahun 2024? China Jadi Salah Satu Faktor Kunci
Terminal Petikemas (TPK) Bitung, salah satu TPK yang mulai dioperasikan pada Jumat (1/4/2022) oleh PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP). ANTARA/HO-SPTP
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maynard Arif, selaku Kepala Riset DBS Group, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak jauh dari 5 persen pada tahun 2024 dengan mempertahankan pertumbuhan permintaan domestik, baik dari sektor konsumsi maupun investasi.

Menurut Maynard, pertumbuhan ini akan didorong terutama oleh faktor-faktor domestik seperti konsumsi, program bantuan sosial, proses pemilihan umum, dan inflasi yang cenderung rendah, sementara ekspor dan harga komoditas masih menunjukkan kecenderungan yang rendah.

Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini juga mempertimbangkan kondisi perekonomian global pada tahun 2024 yang masih diwarnai oleh perlambatan atau "soft landing", serta kemungkinan penurunan suku bunga kebijakan oleh Amerika Serikat (AS) atau Fed Funds Rate (FFR) yang diperkirakan akan dimulai pada paruh kedua tahun 2024.

"Kami melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia mungkin masih tetap relatif di sekitar 5 persen pada 2024," ujar, dikutip dari Antara pada Selasa(6/2/2024).

Baca Juga: Pengakuan Arya Khan Suami Pinkan Mambo Pisah dengan Mantan Istri karena Ekonomi Terpuruk: Aku Jatuh

Ia menambahkan, perlambatan ekonomi di China dapat mempengaruhi kinerja ekspor Indonesia pada 2024. Hal itu karena China merupakan salah satu pasar ekspor utama Indonesia.

China tetap menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia, menyumbang hampir 25 persen dari total ekspor Indonesia.

Selama periode Januari hingga November 2023, nilai ekspor ke China mencapai 56,57 miliar dolar AS, mengalami penurunan sekitar 2 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut terjadi seiring dengan penyesuaian harga komoditas global.

Sementara investor masih menunggu dan mencermati pemilihan umum (pemilu) 2024. Secara historis, lanjut Maynard, tiga pemilu terakhir berjalan aman, dan semua kandidat yang terpilih tidak membuat kebijakan anti investor.

"Umumnya, setelah terpilih, biasanya ada peningkatan dalam investasi asing," katanya.

Baca Juga: Bersejarah, China Kalahkan Jepang sebagai Eksportir Mobil Terbesar Dunia

Menurutnya, pemilihan umum satu putaran pada 2024 memiliki potensi dampak positif karena dapat mengurangi ketidakpastian.

"Yang terpenting bagi kita adalah bagaimana pemerintah menjaga agar perekonomian domestik tetap stabil, sehingga tidak melambat, karena sektor ekspor berada di luar kendali kita," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI