Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kemungkinan akan naik sedikit hari ini seiring laporan ekonomi Indonesia yang tumbuh sebesar 5,05% sepanjang tahun 2023.
Hari ini, Selasa (6/2/2024), IHSG dibuka naik sebesar 31,53 poin atau 0,44% menjadi 7.230,15. Sementara itu, indeks LQ45 naik 6,88 poin atau 0,71% menjadi 982,37.
Para ahli keuangan memperkirakan IHSG hari ini akan bergerak bervariasi dan naik sedikit, berkisar antara 7.160 hingga 7.230.
Sementara, Wall Street mengalami penurunan karena harapan penurunan suku bunga The Fed meredup. Investor lebih fokus pada laporan keuangan perusahaan. Dow Jones turun 0,71%, S&P 500 turun 0,32%, dan Nasdaq turun 0,20%.
Baca Juga: Update IHSG, NASDAQ, Wall Street dan Bursa Saham Asia Pada Rabu Pagi
Ketegangan di Wall Street disebabkan oleh kenaikan imbal hasil Treasury setelah Ketua The Fed, Jerome Powell, menolak spekulasi pasar tentang penurunan suku bunga yang akan segera terjadi. Powell menyatakan bahwa lebih banyak bukti tentang penurunan inflasi yang berkelanjutan diperlukan sebelum The Fed memutuskan penurunan suku bunga.
Di pasar saham Asia Pasifik, pergerakan beragam. Investor menunggu keputusan kebijakan dari bank sentral utama, termasuk Reserve Bank of Australia dan Reserve Bank of India. Hong Kong akan merilis data survei swasta tentang aktivitas sektor jasa.
Di Indonesia, IHSG turun 0,55% pekan lalu setelah Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,05% YoY sepanjang tahun 2023. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2023 melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,31%.
IHSG kemarin ditutup turun 0,55%, tetapi ada pembelian bersih asing sebesar 412 miliar di pasar reguler. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BMRI, BBNI, TLKM, SMGR, dan ADRO.
Support IHSG diperkirakan berkisar 7123-7167 dengan level resisten pada 7200-7250.
Baca Juga: 6 Hero Support Tersakit dengan Efek Menyebalkan di MLBB 2024, Damage Pedih