Suara.com - Profil Danacita, pinjaman online (pinjol) yang disebut – sebut akan menjadi solusi bagi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang tidak mampu membayar tunggakan Uang Kuliah Tunggal (UKT) viral. Tak tanggung – tanggung, para netizen juga mengulik pihak – pihak yang berada di balik Danacita.
Melansir situs danacita.co.id, Alfonsus Dwianto Wibowo menjabat sebagai Direktur Utama Danacita. Alfonsus bergabung sejak awal berdirinya Danacita pada 2018, memimpin beberapa fungsi dari marketing hingga operation. Sebelum bergabung dengan Danacita, Alfonsus menjajaki karir di industri manufaktur selama hampir 9 tahun. Alfonsus merupakan alumni dari Universitas Katolik Soegijapranata.
Sementara itu, Direktur Danacita dijabat oleh Harry Noviandry. Harry merupakan alumnus Universitas Trisakti yang kemudian menyelesaikan pendidikan tingginya di Central Michigan University. Sebelum Harry bergabung di Danacita sebagai Direktur Head of Risk & Collection, ia telah meniti karier di beberapa perusahaan perbankan ternama seperti Citibank, HSBC, dan Standard Chartered.
Kemudian, Komisaris Utama dijabat oleh Naga Tan. Naga menyandang gelar sarjana dari London School of Economics dan MBA dari Wharton School dan Lauder Institute (University of Pennsylvania). Sebelum mendirikan Danacita, Naga menjajaki karir sebagai fixed income trader di Morgan Stanley (London).
Baca Juga: OJK Jelaskan Duduk Perkara ITB Bolehkan Ajukan Pinjol Buat Bayar Kuliah
Ada juga sosok Susli Lie sebagai komisaris. Lahir dan besar di Jakarta, Susli berhasil mewujudkan impiannya menjadi sarjana pertama di keluarganya. Ia meraih gelar sarjana dari Yale University dan kemudian mendapatkan gelar Magister dari The Wharton School dan Johns Hopkins University.
Selain memiliki pengalaman bekerja di Oliver Wyman sebagai Asia-Pacific Chief of Staff dan mengawasi enam negara di Asia, Susli juga sempat menjadi investor private equity dan venture capital di perusahaan seperti Quvat Capital, LeapFrog Investments, dan YCAB, serta menjabat sebagai penasihat untuk lembaga multilateral seperti Asian Development Bank (ADB) dan World Bank yang bergerak di bidang pembiayaan pendidikan.
Komisaris lain adalah Isabella Yonathan. Dengan pengalaman lebih dari 11 tahun di industri perbankan dan teknologi, Isabella bergabung menjadi Dewan Komisaris Danacita pada tahun 2021. Isabella memegang gelar Bachelor of Business dari Marshall School of Business (University of Southern California).
Bukan hanya secara perorangan, beberapa perusahaan yang bergerak di bidang finansial juga berada di balik Danacita. Erudifi Private Limited merupakan pemegang saham utama dari Danacita dan berkedudukan di Singapura. Ada juga PT Nuansa Digital Indonesia merupakan pemegang saham dari Danacita dan berkedudukan di Jakarta Barat.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Baca Juga: Belum Selesai Soal ITB Tawarkan Bayar UKT Sistem Pinjol, Kini Heboh Mahasiswa Jual Beli Mata Kuliah