Suara.com - Profil dan kekayaan Idrus Marham, politikus Partai Golongan Karya (Golkar) disorot setelah mengaku pernah diangkat menjadi Komisaris PT Citra Lampia Mandiri (CLM).
Pasalnya, Direktur Utama perusahaan tersebut, Helmut Hermawan baru saja ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai penyuap mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Edward Omar Sharif Hiariej. Idrus juga dipanggil oleh KPK Rabu (31/1/2024) untuk menjalani pemeriksaan dalam statusnya sebagai saksi untuk Helmut.
Kendati demikian, kedudukan Idrus sebagai komisaris hanya berlangsung sehari. Dia awalnya diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 4 Juli 2022 namun mengundurkan diri sehari kemudian karena merasa tidak kompeten dengan jabatan tersebut.
Baca Juga: Meski Kalah Di Pengadilan, KPK Tetap Usut Kasus Korupsi Yang Seret Eddy Hiariej
Idrus Marham bukan nama baru di tubuh Partai Golkar. Profil Idrus Marham selalu dihubungkan dengan perseteruannya dengan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Pada akhir 2023 lalu, Idrus disebut – sebut ingin melengserkan Airlangga dari kursi ketua umum Golkar. Dia bahkan membentuk Tim Pemrakarsa Kebangkitan Partai Golkar untuk melengserkan sang ketua umum.
Idrus menyebut, Tim Pemrakarsa Kebangkitan Partai Golkar ini muncul karena kesadaran kolektif para mantan kader Golkar yang tidak masuk struktur kepengurusan di bawah kepemimpinan Airlangga.
"Tim pemrakarsa adalah adanya kesadaran secara kolektif yang muncul dari sebagian keluarga Partai Golkar, utamanya para pemimpinnya bahwa kepemimpinan hari ini tidak produktif," tutur Idrus dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (2/8/2023).
Idrus sendiri merupakan Sekjen Golkar era Setya Novanto. Ia terjerat kasus korupsi proyek PLTU Riau-1 dan harus menjalani hukuman selama dua tahun di penjara sejak 2020. Arsip pemberitaan pada 2019 menyebutkan awalnya Idrus Marham dituntut lima tahun penjara dan denda Rp300 juta subsider empat bulan kurungan penjara atas kasus PLTU Riau – 1.
Baca Juga: KPK Panggil Politisi PDIP Ribka Tjiptaning Terkait Kasus Korupsi Kemnaker
Idrus bersama mantan Wakil Ketua Komisi VII Eni Maulani Saragih diyakini menerima hadiah berupa uang total Rp 2,250 miliar dalam perkara suap proyek PLTU Riau-1. Suap itu diduga mengalir ke Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar 2017.
Kekayaan Idrus Marham
Idrus Marham tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) pada 2017 saat masih menjabat sebagai Menteri Sosial. Saat itu harta kekayaannya tercatat Rp25,7 miliar. Namun, Rp22 miliar di antaranya terdiri dari rumah dan bangunan.
Idrus diketahui memiliki 60 bidang tanah dan bangunan. Aset itu sebagian besar tersebar di Bogor dan Jakarta Selatan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni