Suara.com - Calon pekerja dan para profesional kebanyakan menggunakan kursus online untuk meningkatkan keahlian atau Skill. Hal ini terlihat banyak pekerja yang menggunakan jasa platform kursus online.
Vice President of Brand Marketing Mekari, Aryana Jasiman mengatakan, para profesional termotivasi untuk mengikuti kursus online karena mereka menyadari bahwa agar karier maju, mereka harus konsisten mengembangkan pengetahuan dan kemampuan.
"Para profesional masa kini harus memiliki growth mindset, dimana mereka terdorong untuk terus menerus mengembangkan hard-skill dan soft-skill sesuai tuntutan profesional di era digital. Platform kursus online membantu para profesional dengan menyediakan akses ke ragam kursus yang dirancang untuk mengasah pengetahuan dan kemampuan sesuai tren permintaan terhadap talenta," ujarnya dikutip, Kamis (1/2/2024).
Ia menambahkan bahwa para profesional turut menyambut baik kehadiran platform kursus online, terlihat dari animo peserta di kursus-kursus yang tersedia. Selain atas motivasi pribadi, para profesional mengikuti kursus online atas dukungan dari perusahaan mereka.
Baca Juga: Platform Ini Bisa Wujudkan Impian SDM RI Kerja di Perusahaan Global
Baca Juga: PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB) Masuk Pengawasan BEI Karena UMA
"Perusahaan kerap bermitra dengan platform kursus online karena pelatihan karyawan membawa dobel manfaat. Di satu sisi, karyawan akan merasakan kepuasan kerja karena mereka bisa mengembangkan diri secara profesional. Di sisi lain, perusahaan akan memiliki sumber daya manusia (SDM) yang handal, dan hal tersebut akan berdampak positif bagi produktivitas bisnis," jelas dia.
Ia lalu mengungkapkan fakta-fakta unik, berdasarkan data Mekari University selama 2023, mengenai bagaimana para profesional sudah memanfaatkan platform kursus online untuk pengembangan profesional.
Aryana menyebut, sebagian besar 84% peserta kursus online bekerja di perusahaan berskala mikro, kecil dan menengah, dimana selebihnya bekerja di perusahaan besar, termasuk enterprise.
Dia menjelaskan, bahwa UMKM umumnya belum memiliki sistem manajemen pembelajaran, atau learning management system (LMS) sendiri. Sebab itu, platform kursus online menjadi solusi bagi UMKM yang in mengadakan pelatihan terstruktur bagi karyawan.
Baca Juga: Pabrik Ban di Cikarang Tumbang, Ribuan Karyawan Kena PHK
"Hal ini menunjukkan bahwa bekerja di UMKM tidak membatasi potensi pertumbuhan profesional seseorang. Layaknya perusahaan besar, UMKM juga ingin melihat talenta-talenta mereka berkembang, dan karena itu, mereka mendukung karyawan mengambil kursus online," imbuh dia.
Aryana melanjutkan, para profesional memaksimalkan produktivitas di hari kerja bukan saja untuk mengejar target, namun juga untuk mengejar ilmu. Hingga 82% peserta mengikuti kursus di weekday, di mana hanya 18% merelakan akhir pekan mereka untuk mengerjakan kursus.
Kemudian, para profesional pintar mencari waktu untuk mengerjakan kursus. Pagi hari menjadi waktu favorit untuk mencerna pelajaran, di mana mayoritas 47% peserta mengerjakan kursus saat subuh dan pagi hari antara jam 03:00-09:00. Sebaliknya, hanya segelintir 7% yang mengerjakan kursus di sore dan malam hari antara jam 15:00-21:00.
"Data di atas menunjukkan bahwa kebanyakan peserta antusias untuk menyelesaikan kursus agar bisa dengan segera mengaplikasikan pengetahuan baru ke pekerjaan," pungkas dia.