Arab Saudi dan 4 Negara Lain Resmi Gabung BRICS, Dolar AS Kian Ditinggalkan

M Nurhadi Suara.Com
Kamis, 01 Februari 2024 | 10:59 WIB
Arab Saudi dan 4 Negara Lain Resmi Gabung BRICS, Dolar AS Kian Ditinggalkan
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, Presiden China Xi Jinping, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Perdana Menteri India Narendra Modi dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov berpose untuk foto keluarga BRICS pada KTT BRICS 2023 di Sandton Convention Center di Johannesburg, Afrika Selatan, 23 Agustus 2023. ANTARA/REUTERS/Gianluigi
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Arab Saudi dan empat negara lainnya secara resmi menjadi anggota BRICS. Hal ini dipastikan setelah Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, Naledi Pandor dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa Arab Saudi, Iran, Mesir, Ethiopia, dan Uni Emirat Arab menjadi anggota penuh BRICS.

BRICS tahun lalu mengkonfirmasi minat 34 negara yang menyatakan keinginan bergabung meski belakangan salah satu negara, yakni Argentina memutuskan mundur pada Januari lalu.

Pandor menjelaskan, Argentina tidak melanjutkan minat mereka untuk menjadi anggota BRICS tanpa dijelaskan alasan di baliknya.

Reuters melaporkan, masuknya lima anggota baru BRICS telah dikabarkan sejak awal Januari 2024. Namun, Arab Saudi segera membantah kabar tersebut dan menyatakan bahwa mereka masih mempertimbangkan tawaran untuk menjadi anggota.

Baca Juga: Riset: Orang Indonesia Rawan Jadi Korban Penipuan Online dan Kebocoran Data di 2024

Saat itu, Menteri Ekonomi Arab Saudi, Faisal Al-Ibrahim, mengkonfirmasi bahwa kerajaan tersebut masih dalam proses pengambilan keputusan untuk bergabung dengan blok tersebut.

"Kerajaan terlibat dalam banyak platform multilateral dan institusi multilateral. Setiap kali kami diundang untuk bergabung dalam salah satu dari mereka, kami akan menjalani proses multi-langkah dan pada akhirnya, sebuah keputusan akan diambil," ujarnya.

BRICS kini sedang merancang sebuah kerangka kerja yang memungkinkan anggotanya menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan antar BRICS karena penggunaan dolar AS dinilai justru merugikan dua pihak.

Sementara, hingga kini Indonesia belum menunjukkan minat bergabung. Presiden Jokowi justru condong bergabung ke Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD).

Baca Juga: Bila Jairo Riedewald Gabung Timnas Indonesia, STY Miliki Banyak Opsi di Lini Tengah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI