Suara.com - Swedia memutuskan untuk menghentikan sementara bantuan keuangan bagi badan pengungsi Palestina (UNRWA) setelah Israel menuduh beberapa staf UNRWA terlibat dalam serangan oleh kelompok Hamas Palestina pada 7 Oktober tahun lalu.
"Kami tidak akan memberikan kontribusi finansial apa pun sampai penyelidikan PBB selesai," kata Johan Tjerneng, juru bicara Badan Kerja Sama Pembangunan Internasional Swedia (SIDA).
Ia menyebut, akan menunggu penyelidikan untuk kemudian dana senilai 31 juta krona (sekitar Rp47,1 miliar) akan disalurkan melalui Palang Merah dan Program Pangan Dunia.
“Ini adalah keputusan yang tepat mengingat informasi sangat serius yang terungkap dalam beberapa hari terakhir," kata Menteri Kerja Sama Pembangunan Internasional Johan Forssell.
Baca Juga: Tower 22 di Yordania, Benarkah Jadi Pangkalan Militer AS di Timur Tengah?
Dikutip dari Anadolu Agencies via Antara, juru bicara kebijakan luar negeri oposisi Partai Kiri Hakan Svenneling memperingatkan bahwa penting untuk tidak menghukum seluruh organisasi atau rakyat Palestina yang dibantu Swedia, atas dugaan kesalahan yang dilakukan beberapa orang.
Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Austria, dan Jepang, telah menunda pendanaan untuk UNRWA, sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1949 untuk membantu pengungsi Palestina di Gaza, Tepi Barat, Yordania, Suriah, dan Lebanon.
UNRWA bertugas menyediakan pendidikan dasar dan kejuruan, layanan kesehatan dasar, bantuan dan layanan sosial, perbaikan infrastruktur dan kamp, serta layanan tanggap darurat.
Organisasi PBB tersebut menyatakan telah memulai penyelidikan terhadap tuduhan Israel dan telah memutuskan hubungan dengan staf yang diduga terlibat dalam serangan Hamas.