HRUM Perkuat Posisi di Industri Nikel, Resmi Kuasai Saham Smelter di Weda Bay

M Nurhadi Suara.Com
Selasa, 30 Januari 2024 | 16:30 WIB
HRUM Perkuat Posisi di Industri Nikel, Resmi Kuasai Saham Smelter di Weda Bay
Ilustrasi. [Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Harum Energy Tbk (HRUM) dan anak perusahaannya, PT Harum Nickel Industry (HNI), secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas perusahaan smelter nikel di Weda Bay Industrial Park, Maluku Utara, PT Westrong Metal Industry (WMI).

Hal ini ditandai dengan aksi akusisi 1.214.000 lembar saham WMI yang sebelumnya dimiliki oleh Prime Investment Capital Limited (PICL) dan Walsin Singapore Pte Ltd (WS).

Akuisisi ini mewakili 60,7% dari total modal yang telah ditempatkan dan disetor ke WMI, dengan nilai transaksi mencapai USD 215,21 juta atau sekitar IDR 3,4 triliun (dengan asumsi kurs IDR 15.828).

Dampak dari akuisisi ini adalah peningkatan kepemilikan HNI dalam WMI dari sebelumnya 20% menjadi 80,7%, menjadikan HRUM, melalui HNI, sebagai pemegang mayoritas saham WMI.

Baca Juga: Luhut Sebut RI dan China Juga Kembangkan Baterai LFP, Tom Lembong Gembira

Ray A. Gunara, selaku CEO PT Harum Energy Tbk, mengungkapkan bahwa WMI mengoperasikan empat tungku listrik rotary kiln, dilengkapi dengan infrastruktur pendukung dan fasilitas konverter, yang mendukung produksi nikel-matte berkualitas tinggi.

"Kapasitas produksi tahunan yang terpasang sekitar 56.000 ton nikel yang terkandung dalam produk high-grade," kata Ray selama sesi keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa (30/1/2024).

Proyek konstruksi WMI saat ini, kata dia, sedang memasuki tahap akhir, dan diharapkan akan memulai operasi komersial pada kuartal kedua tahun 2024. Akuisisi ini diharapkan dapat mendukung strategi diversifikasi perusahaan.

"Dengan keberadaan WMI yang akan segera beroperasi, perusahaan akan memiliki portofolio produk yang lebih beragam. Harapannya, produk high-grade nickel-matte dari WMI akan memberikan nilai tambah bagi produk nikel perusahaan," ungkapnya.

Setelah transaksi ini selesai, laporan keuangan WMI, termasuk neraca dan laporan laba rugi, akan diinklusi dalam laporan keuangan utama HRUM. 

Baca Juga: Beda Baterai LFP dan Nikel untuk Kendaraan Listrik, Mana yang Paling Joss?

Ia berharap, laporan keuangan perusahaan akan mencerminkan kontribusi kinerja keuangan WMI, baik melalui peningkatan kepemilikan saham perusahaan melalui HNI maupun melalui hasil konsolidasi laporan keuangan WMI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI