Suara.com - Nilai tukar rupiah dalam waktu terakhir mengalami tekanan yang cukup hebat, mata uang garuda bahkan makin mendekati Rp16.000 per dolar AS.
Menanggapi hal ini Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berjanji akan memberikan obat kuat bagi rupiah pada tahun ini. Dirinya pun meyakini rupiah akan kembali bergerak menguat.
"Ke depan kami meyakini bahwa nilai tukar akan tetap stabil, bahkan akan ada kecenderungan menguat khususnya di paruh kedua 2024," kata Perry dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan yang dilihat secara daring melalui kanal Youtube Kemenkeu, Selasa (30/1/2024).
Salah satu obat kuat yang bisa diandalkan adalah meredanya ketidakpastian keuangan global.
Baca Juga: Rupiah Kembali Melemah Tak Berdaya Atas Dolar AS Imbas Sentimen China
"Kecenderungan menurun yield obligasi negara-negara maju termausk US Tresury dan menurunnya tekanan penguatan dolar AS," jelas dia.
Pada hari ini Selasa (30/1/2024) nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot dibuka stagnan. Rupiah dibuka tidak berubah di angka Rp 15.810 per dolar AS.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 15.825 per dolar AS.