Profil Pendiri Friendster, Media Sosial Legendaris Tahun 2000-an

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 28 Januari 2024 | 15:00 WIB
Profil Pendiri Friendster, Media Sosial Legendaris Tahun 2000-an
Ilustrasi Friendster
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Media sosial yang populer pada awal tahun 2000-an, Friendster, diisukan akan kembali diluncurkan dalam waktu dekat. Hal ini dapat dipastikan karena laman resminya kini kembali bisa diakses.

Friendster pertama kali diperkenalkan kepada publik pada bulan Maret 2003 oleh Jonathan Abram, seorang programmer yang lahir di Kanada.

Dari informasi yang diambil dari profil LinkedIn-nya, saat ini Jonathan bekerja sebagai seorang insinyur, pengusaha, dan investor. Dia telah menghabiskan karirnya sebagai penasihat dan mentor bagi para pengusaha lainnya, sambil membangun teknologi yang bertujuan untuk menghubungkan orang-orang.

Diketahui bahwa Jonathan memulai karirnya pada tahun 1996 sebagai seorang insinyur perangkat lunak senior di Netscape.

Jonathan kemudian menjadi direktur senior teknik di Bitfone pada tahun 2001, sebuah perusahaan infrastruktur perangkat lunak internet. Dalam waktu kurang dari setahun menjabat, Jonathan menciptakan Friendster, sebuah platform media sosial yang mendapatkan popularitas yang besar.

Namun, Jonathan hanya bekerja di Friendster selama sekitar 4 tahun hingga 2005, karena pada tahun tersebut ia mendirikan perusahaan baru bernama Socializr, sebuah situs web yang membantu orang dalam merencanakan pesta dan berbagi informasi tentang acara tersebut.

Selanjutnya, ia  kembali ke peran sebagai penasihat di lembaga pendidikan nirlaba CodeNow dari tahun 2012 hingga 2017.

Jonathan kembali terlibat sebagai investor di lebih dari 50 startup Amerika, termasuk AngelList, ClearTax, CoinList, Docker, Front, HelloSign, Instacart, Mixmax, Pachyderm, Republic, SafeGraph, Sense, Shortcut, Slideshare, Stream, dan Zeplin.

Pada tahun 2011, Jonathan turut mendirikan Founders Den, sebuah perusahaan yang menyediakan ruang kerja dan komunitas bagi startup di San Fransisco.

Baca Juga: Motivasi Berkedok Flexing: Kondisi Mental Sosial di Indonesia

Kemudian, pada tahun 2012, ia mendirikan Nuzzel Inc, sebuah perusahaan yang menyediakan layanan pencarian berita yang digunakan oleh beberapa media terkemuka di Amerika Serikat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI