Rumah PM Israel Digeruduk Massa, Minta Agar Dipecat dan Segera Diadakan Pemilu

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 28 Januari 2024 | 12:53 WIB
Rumah PM Israel Digeruduk Massa, Minta Agar Dipecat dan Segera Diadakan Pemilu
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pada hari Sabtu, ribuan penduduk Israel mengadakan demonstrasi di beberapa kota untuk menyerukan pembubaran pemerintah, serentak dengan protes keluarga sandera yang ditahan di Gaza di depan rumah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Menurut laporan dari harian Yedioth Ahronoth, "ribuan warga Israel melakukan demonstrasi di Haifa, terutama di persimpangan Horev, menentang pemerintah dan menuntut pemilihan umum segera."

"Demonstrasi dimulai dari wilayah Carmel di Haifa dan bergerak menuju pusat protes di persimpangan Horev," tambah laporan tersebut.

Di kota Kfar Saba, yang berdekatan dengan Tel Aviv, ratusan demonstran mengeluarkan seruan "Pemilihan Sekarang," sebagaimana dilaporkan oleh koran tersebut.

Baca Juga: Pengungsi Gaza Terancam Kelaparan, Terpaksa Makan Pakan Hewan Ternak

Massa menuntut agar Netanyahu dipecat dan diadakan pemilu secepatnya. Media Yedioth Ahronoth seperti yang dikutip dari Anadoly Agencies mengatakan, ratusan warga juga berdemo di kota Ra'anana dekat Tel Aviv, menyerukan pembubaran pemerintah.

Dikutip via Antara, Netanyahu sedang menghadapi serangan kritik dari rakyat Israel dan beberapa politisi akibat krisis sandera Israel di Gaza dan gagal menemukan cara untuk memastikan keamanan mereka kembali ke Israel.

Puluhan keluarga sandera di Gaza berdemo di depan kediaman Netanyahu di kota Caesarea (utara) menuntut pembebasan mereka.

Yedioth Ahronoth mengatakan "untuk minggu kedua berturut-turut, keluarga sandera di Gaza telah melakukan protes di depan rumah Netanyahu di Caesarea.”

Pejabat Israel memperkirakan ada sekitar 136 sandera yang masih ditahan di Gaza sejak Hamas melakukan serangan ke titik militer Israel dan pemukiman dekat Gaza pada 7 Oktober.

Baca Juga: Kemenlu RI Geram Israel Berkali-kali Langgar Hukum Internasional, PBB Ikut Jadi Korban

Hamas diperkirakan mengamankan 239 orang di kota-kota yang berdekatan dengan Gaza dan pada bulan November lalu melakukan pertukaran puluhan tahanan dengan Israel selama periode jeda kemanusiaan tujuh hari.

Sebagai imbalannya, lembaga tahanan Palestina melaporkan bahwa Israel membebaskan 240 tahanan Palestina dari penjara mereka, termasuk 71 wanita dan 169 anak-anak.

Meskipun ada putusan dari Mahkamah Internasional, Israel terus melancarkan serangan intensif di Jalur Gaza yang telah menewaskan setidaknya 26.257 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, dan 64.797 orang lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.

Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen populasi Gaza menjadi pengungsi yang menghadapi kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut mengalami kerusakan atau hancur, menurut PBB.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI