Suara.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menggelontorkan dana Rp 12,2 triliun untuk memberikan subsidi kepada masyarakat untuk angkutan kelas ekonomi hingga perintis di 2024. Angka tersebut naik dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 9,1 triliun.
Program ini diharapkan dapat mendorong pemerataan pembangunan.
"Dengan adanya subsidi dan PSO, tarif yang dibayarkan penumpang menjadi lebih terjangkau. Karena sebagian biaya operasional dari operator transportasi telah dibayarkan oleh pemerintah," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati di Jakarta yang dikutip, Sabtu (27/1/2024).
Adita melanjutkan, masih banyak daerah di Indonesia yang membutuhkan dukungan layanan transportasi publik yang terjangkau, untuk membuka keterisolasian wilayah dan melancarkan pergerakan penumpang maupun barang/logistik.
Baca Juga: Pertamina Terapkan Defensive Driving Bagi Angkutan Berbahaya
Baca Juga: Proyek Kereta Cepat Tahap Awal Sampai Yogyakarta, Diklaim Lebih Baik dari KCJB
"Selain memperkuat konektivitas, manfaat lainnya yaitu untuk meningkatkan taraf hidup dan daya beli masyarakat, menjaga kestabilan ekonomi dan mengurangi disparitas harga barang/logistik antar wilayah," imbuh dia.
Sejumlah program subsidi dan PSO yang dilakukan hingga saat ini di sektor darat yaitu, subsidi keperintisan angkutan jalan di 332 trayek, subsidi perintis angkutan barang di 6 lintasan, subsidi angkutan antar moda kawasan pariwisata di 11 wilayah dan 34 trayek, subsidi angkutan perkotaan/Buy The Service (BTS) di 11 kota, subsidi penyeberangan perintis di 274 lintasan, dan long distance ferry di 2 lintasan.
Kemudian di sektor laut yaitu: subsidi kapal perintis di 116 trayek, subsidi penyelenggaraan kapal barang tol laut di 39 trayek, subsidi kapal ternak di 6 trayek, subsidi kapal rede di 16 trayek, serta PSO kapal kelas ekonomi di 26 trayek.
Sementara di sektor udara yaitu: subsidi angkutan udara perintis penumpang di 220 rute, subsidi angkutan udara perintis kargo di 41 rute, dan subsidi BBM kargo sebanyak 1.323 drum.
Baca Juga: Kemenhub Dorong Penyeberangan Peristis Jadi Komersil, Demi Majukan Ekonomi Daerah 3TP
Lalu di sektor perkeretaapian yaitu: subsidi layanan kereta api perintis di 5 wilayah yaitu di Jawa Tengah, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Aceh, serta PSO kereta kelas ekonomi untuk perjalanan KA Jarak Jauh, KA Jarak Sedang, KA Lebaran, KA Jarak Dekat, KRD, KRL Jabodetabek, dan KRL Yogyakarta.