Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menantang balik Calon Wakil Presiden Nomor Urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin yang menerima tantangan untuk mengunjungi fasilitas hilirisasi nikel di Morowali dan Weda Bay.
Luhut meminta Cak Imin untuk menelepon dirinya jika ingin berangkat ke kawasan industri yang berada di Sulawesi Tenggara (Sulteng).
"Kalau dia Muhaimin itu bilang mau ketemu saya, dia ada nomor telepon saya, telepon saja, mau kapan? Pergi dia ke sana (Morowali dan Weda Bay)," ungkap Luhut ditemui di kantornya, bilangan Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (26/1/2024).
Cak Imin sendiri menyebut program hilirisasi tambang yang dijalankan pemerintah saat ini dilakukan secara ugal-ugalan dan menghiraukan aspek lingkungan. Hal tersebut dikatakan Ketum PKB ini saat Debat Keempat Cawapres pada Minggu lalu (21/1/2024).
Padahal Luhut mengklaim bahwa program hilirisasi di daerah tersebut telah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
"Itu yang paling banyak saya lihat komentar itu dari Morowali, Weda Bay, mereka bilang kami menikmati adanya downstreaming ini," tegas Luhut.
Sebelumnya Cak Imin mengaku siap beradu data dengan Luhut terkait hilirisasi ugal-ugalan pemerintah.
“Bahwa antara jumlah uang yang masuk pada negara dari pertambangan, baik itu langsung maupun hilirisasi jumlahnya sangat kecil dibandingkan kerusakannya,” ujar Muhaimin di Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (25/1/2024).
Ia mengatakan, saat ini berbagai pertambangan pemerintah tidak membuat masyarakat sekitar semakin makmur.
Baca Juga: Bertemu Jajaran KWI, Capres Prabowo Subianto Sampaikan Visi Misi hingga Komitmen Jaga NKRI
“Ada keuntungan besar tambang itu tidak dinikmati oleh masyarakat Sulteng. Begitu juga lihat di Kalsel, batubara. Apakah rakyat menikmati? Cek, ayo kita cek,” tantang Cak Imin.
Terakhir, ia juga mengaku siap jika mengecek kondisi lapangan langsung bersama Luhut.
“Siap saja. Kita tiap saat bisa mengecek, mudarat dan manfaatnya,” sebut dia.