Suara.com - Program Sejuta Rumah Tahun 2023 yang dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan mencapai sebanyak 1.217.794 unit.
Dirjen Perumahan, Iwan Suprijanto, menyatakan bahwa Program Sejuta Rumah (PSR) merupakan inisiatif percepatan dan kerjasama antara pemerintah dan para pelaku pembangunan perumahan untuk menyediakan hunian yang layak bagi masyarakat.
Menurutnya, tujuan pemerintah adalah memastikan bahwa masyarakat Indonesia dapat menempati rumah yang layak huni serta merasakan manfaat pembangunan di sektor infrastruktur dan perumahan.
Ia menambahkan, capaian yang berasal dari kontribusi Kementerian PUPR seperti Direktorat Jenderal perumahan (DJP) dan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan (DJPI), kementerian/lembaga (K/L) lain, pemerintah daerah, pengembang rumah bersubsidi dan rumah komersial dan masyarakat tersebut meliputi 1.010.142 unit untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 207.652 unit non MBR.
Baca Juga: Solusi Hunian Impian untuk Civitas Academica
Program Sejuta Rumah merupakan program pro rakyat yang telah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo sejak 29 April 2015 di Jawa Tengah.
Merujuk pada data Kementerian PUPR, capaian Program Sejuta Rumah dari tahun 2015 hingga 2022 telah mencapai angka 7.988.585 unit.
“Target capaian PSR Tahun 2023 dihitung berdasarkan capaian PSR tiga tahun ke belakang dan pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan IV tahun 2022 lalu. Kami berharap capaiannya terus meningkat setiap tahunnya seiring dengan meningkatnya perekonomian Indonesia,” ujar Iwan, dalam keterangan resminya yang dikutip pada Jumat (26/1/2024).
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, total capaian Program Sejuta Rumah Tahun 2023 mencapai 1.217.794 unit.
Data tersebut tersebar melalui kinerja Direktorat Jenderal Perumahan (DJP serta DJPI) sebanyak 396.943 unit, kontribusi Kementerian/Lembaga (K/L) lainnya sebanyak 45.505 unit, serta partisipasi pemerintah daerah sebanyak 94.586 unit.
Baca Juga: Hunian Layak dan UMKM Kunci Kesejahteraan Warga Jakarta Barat
Selain itu, rumah subsidi non Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dikembangkan oleh pengembang mencapai 435.946 unit, sedangkan Corporate Social Responsibility (CSR) perumahan menyumbang 7.500 unit, dan masyarakat berkontribusi dengan 29.662 unit.
Adapun rumah untuk kelompok non Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) berasal dari pengembang komersial sejumlah 155.464 unit, sementara masyarakat juga turut berpartisipasi dengan menyediakan 52.188 unit.