
Teknologi tinggi yang ditawarkan BTN ini terbukti meningkatkan angka serapan realisasi KPR. Di tahun 2022 tercatat jumlah realisasi KPR melalui online, baik website maupun aplikasi, mencapai 10.250 unit dengan nilai Rp 1,537 triliun.
Angka ini mengalami kenaikan signifikan mencapai 44 persen di tahun 2023 dengan jumlah realisasi mencapai 14.002 unit senilai Rp 2,21 triliun. Capaian ini mengantarkan bank BTN meraih penghargaan The Most Active Bank in Digital Transformation and Innovation 2023.
Secara keseluruhan, program BTN KPR Gaess terbukti meningkatkan minat generasi milenial untuk membeli rumah lewat skema KPR. Merujuk pada laporan bank BTN, sepanjang tahun 2020 hingga Juli 2023 tercatat, pemohon KPR subsidi didominasi oleh generasi milenial mencapai 90,94 persen. Dari tahun ke tahun, tren realisasi kelompok milenial mengalami kenaikan positif.
Pada tahun 2020, tercatat pemohon KPR subsidi dari generasi milenial ada sebanyak 92.448 unit senilai Rp 13 triliun. Capaian ini meningkat di tahun 2021 menjadi 96.700 unit senilai Rp 13,728 triliun. Angka ini terus meningkat signifikan pada 2022 mencapai 123.133 unit senilai Rp 18 triliun. Sementara itu, sampai Juli 2023 tercatat sudah ada 62.672 unit dengan pembiayaan KPR senilai Rp 9,4 triliun yang telah diserap milenial.
Peningkatan signifikan ini juga didorong oleh stimulus insenstif PPN DTP dari pemerintah untuk harga rumah maksimal Rp 2 miliar. Langkah milenial semakin terasa ringan untuk membeli rumah dengan syarat pembelian satu rumah untuk satu NIK atau NPWP yang berlaku hingga Desember 2024.
Komitmen Tinggi
Pemerintah tengah merancang jurus baru untuk menekan tingginya angka milenial yang belum memiliki rumah, yakni lewat skema KPR 35 tahun. Rencana ini menjadi salah satu upaya pemerintah menuju zero backlog di tahun 2045. Program yang masih digodok ini diadopsi dari skema perumahan di Jepang yang telah terbukti berhasil.
Dengan adanya program ini, diharapkan semakin banyak generasi milenial yang bisa membeli rumah dengan skema KPR. Jangka waktu pembayaran lebih panjang dan biaya angsuran jauh lebih ringan menjadi daya tarik.
Bank BTN menyambut baik program tersebut dengan berada di garda terdepan untuk mendukung keberhasilan program. Program ini diyakini akan mendongkrak sisi demand karena banyak nasabah ingin memiliki cicilan per bulan lebih ringan.
“Apalagi untuk milenial dan generasi Z, skema ini akan menjadi jawaban untuk punya rumah sekaligus investasi di masa depan," kata Chief Economist Bank BTN, Winang Budoyo.