Investasi Baterai Kendaraan listrik Berbahan Nikel Kurang Menjanjikan?

M Nurhadi Suara.Com
Rabu, 24 Januari 2024 | 13:40 WIB
Investasi Baterai Kendaraan listrik Berbahan Nikel Kurang Menjanjikan?
Presiden RI Joko Widodo saat meninjau stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) dengan tipe ultra fast charging, pertama di Indonesia. Sabtu, (26/3/2022). Perhatikan pula Genesis G80 electrified yang diisi ulang baterainya (ANTARA/HO)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Investasi baterai kendaraan listrik berbahan nikel belakangan jadi pembahasan usai menjadi bahan perdebatan antara cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka dengan Muhaimin iskandar. Lantas, menarik dibahas, apakah bisnis baterai nikel masih menjanjikan di tengah ramainya penggunaan baterai lithium ferro phosphate (LFP)?

Menurut Deputi Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, Nurul Ichwan, baik baterai nikel mangan kobalt (NMC) maupun lithium ferro phosphate (LFP) memiliki potensi untuk terus tumbuh hingga tahun 2040.

Alasannya karena pertumbuhan jangka panjang tersebut didukung oleh adanya pasar kendaraan listrik yang masih dalam tahap perkembangan.

Ia menambahkan, saat ini, sebagian besar negara masih belum beralih sepenuhnya ke kendaraan listrik. Sehingga potensi pertumbuhan masih sangat terbuka.

Baca Juga: Cara Tepat Charge Baterai Motor Listrik agar Lebih Tahan Lama

Nurul juga berpendapat bahwa spekulasi yang disampaikan oleh Mantan Menteri Investasi periode 2016-2019, Thomas Trikasih Lembong, tidak sepenuhnya sesuai terkait migrasi pabrikan mobil listrik ke penggunaan baterai LFP.

Gibran Rakabuming Raka, calon wakil presiden nomor urut 02, dalam debat kemarin mengaku bingung dengan sikap Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, calon wakil presiden nomor urut 01, terkait hilirisasi nikel menjadi baterai kendaraan listrik.

Gibran merujuk kepada Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) yang sering membicarakan wacana mengenai nikel yang tidak lagi digunakan sebagai bahan baku kendaraan listrik, mengikuti jejak pabrikan mobil listrik Tesla Inc.

Tidak hanya Cak Imin, Co-Captain Timnas AMIN, Thomas Trikasih Lembong, juga menjadi sasaran kritik Gibran terkait hilirisasi nikel sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.

"Dia yang sering membicarakan lithium ferro-phosphate [LFP] sebagai tim suksesnya, tapi cawapresnya [Cak Imin] tidak memahami, Tesla menggunakan nikel ini merupakan kebohongan publik, maafkan saya, Tesla benar-benar menggunakan nikel," ucap Gibran saat debat cawapres di Jakarta pada Minggu (21/1/2024).

Baca Juga: Saat Hasto Ledek Mahfud di Debat Cawapres: Gesturnya Kurang Pas

Gibran juga mengajukan pertanyaan langsung kepada Cak Imin dan Tom Lembong mengenai sikap mereka terhadap nikel melalui kampanye bahan baku alternatif nikel tersebut. Gibran menyatakan bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia yang seharusnya bisa dimanfaatkan secara optimal.

"LFP adalah alternatif dari nikel, intinya ada negara yang tidak ingin menggunakan nikel, dan saya ingin tahu apakah Gus Muhaimin menentang penggunaan nikel seperti yang disampaikan oleh Pak Tom Lembong?" ujarnya.

Namun, Cak Imin tidak menjawab pertanyaan tersebut dan justru mengaitkan tanggapannya dengan hilirisasi nikel, Cak Imin menegaskan bahwa penambahan nilai dari mineral harus memperhatikan etika lingkungan dan keberlanjutan ekosistem di daerah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI