Suara.com - Nama Haji Alwi diklaim sebagai seorang crazy rich yang berasal dari Kalimantan Timur. Sosoknya menjadi viral karena diketahui memiliki tiga istri sekaligus. Tidak heran jika kemudian banyak orang yang mencari tahu deretan bisnis Haji Alwi Ruslan hingga mendapatkan predikat tersebut.
Namanya melambung ketika sang putra, Abdul Aziz, meminang Putri Isnari yang berstatus sebagai juara kedua D’Academy musim ke-4 dengan panai pernikahan sebesar Rp2 miliar. Tentu saja ini nilai yang tidak kecil, dan menghebohkan cukup banyak orang.
Profil Haji Alwi Ruslan
Pada sebuah artikel yang membahas mengenai dirinya, ia mengaku tidak memiliki hobi secara spesifik. Dikatakan bahwa hal yang disukainya adalah bekerja, sebab hal inilah yang biasa dilakukannya sejak kecil untuk mendapatkan rejeki.
Baca Juga: Pengemis Viral 'A Kasihan A' Tolak Pemberian Rp 100 Juta, Ini Alasannya
Hanya sekolah hingga mencapai kelas tiga tingkat sekolah dasar, tidak sedikit yang menyangka dirinya adalah lulusan sekolah bisnis atau pendidikan tinggi. Setiap hari ia habiskan dengan kegiatannya sebagai Direktur Utama CV Mery Jaya dan PT Alwu Dongdang Jaya.
Lahir pada 17 Agustus 1972 lalu, ia akan menginjak usianya yang ke 52 pada Agustus 2024 mendatang.
Deretan Bisnis Haji Alwi Ruslan
Selain dua perusahaan tersebut, Haji Alwi Ruslan juga dikenal aktif dalam melakukan berbagai bisnis lainnya.
Pada tahun 2008 lalu, perusahaannya mendapatkan izin memegang IUP sebanyak 100 hektare di Sangasanga, dan kini menjadi salah satu sub kontraktor Pertamina. Ia juga memiliki bisnis kelapa sawit yang disertai dengan penggemukan sapi.
Baca Juga: Inul Daratista Muak Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Indonesia Versi Orang Pajak: Pikirannya Itu...
Di sisi lain, Haji Alwi memiliki perkebunan karet, bisnis penyewaan alat berat, hingga sejumlah toko-toko yang dikelola oleh keluarganya.
Semua ini diawali sejak usianya belia, dan pada 2001 ia mulai usaha di bidang kayu. Namun kemudian ia beralih usaha ke penumpukan besi tua yang justru membuatnya terjerat kasus hukum karena didakwa sebagai penimbun barang curian.
Setelah harus mendekam di tahanan selama lebih dari satu bulan, ia kemudian memutuskan untuk menjadi sub kontraktor perusahaan minyak yang ada di Muara Jawa hingga Muara Badak. Apa yang dikerjakannya adala bidang pengelasan, pemasangan pipa, dan sebagainya. Hal ini dilakukannya dibawah bendera CV Mery Jaya.
Kontributor : I Made Rendika Ardian