Pabrik yang Timbulkan Bau Menyengat di Cilegon Ternyata Milik Orang Terkaya RI

Selasa, 23 Januari 2024 | 18:13 WIB
Pabrik yang Timbulkan Bau Menyengat di Cilegon Ternyata Milik Orang Terkaya RI
PT Chandra Asri Petrochemical Tbk secara resmi telah mengubah nama Perseroan menjadi PT Chandra Asri Pacific Tbk (Chandra Asri Group) dengan kode saham TPIA.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) menghentikan operasional atau shut down pada pabrik Ethylene yang mengeluarkan bau menyengat hingga kenyamanan warga Cilegon, Banten.

Perusahaan ini ternyata dimiliki oleh orang terkaya RI, yakni Prajogo Pangestu.

Sekretaris Perusahaan TPIA, Erri Dewi Riani menjelaskan, penutupan itu dipicu kegagalan fungsi alat penunjang yang berhubungan dengan air pendingin yang mengandung hidrokarbon.

“Perseroan melakukan shutdown unit Ethylene Plant dan melakukan pembakaran di cerobong (flaring), yakni pembakaran senyawa hidrokarbon yang muncul ketika saat terjadi kondisi yang tidak biasa (abnormality) dan unplanned shutdown di pabrik,” terang Erri terkait bau tak sedap menguar di Cilegon, Selasa (23/1/2024).

Baca Juga: Kenaikan Saham CUAN Dicurigai, Kini Diseret Paksa Masuk Papan Pemantauan Khusus

Kebijakan itu, jelas dia, sebagai tindakan pengamanan sesuai prosedur perseroan dan SOP yang berlaku dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan karyawan serta masyarakat sekitar.

“Aroma yang muncul kemungkinan ditimbulkan dari hidrokarbon yang disebabkan oleh kegagalan fungsi alat penunjang yang berhubungan dengan air pendingin. Kami masih menyelidiki untuk memastikan sumber utama aroma tidak sedap tersebut,” papar dia.

Lebih lanjut, Erri menegaskan, untuk menjaga kelangsungan operasional pabrik secara keseluruhan dan mengingat peran penting Chandra Asri Group sebagai penopang kelangsungan industri lainnya, pabrik perseroan yang lain masih beroperasi.

“Chandra Asri Group memiliki beberapa pabrik yang beroperasi di wilayah Cilegon dan Pulo Ampel. Kami telah menutup Pabrik Ethylene sesuai dengan persyaratan oleh otoritas setempat, namun tetap menjalankan operasional kami di pabrik yang lain agar tetap dapat melayani masyarakat Indonesia,” terang dia.

Sementara itu, Polri telah melakukan pemeriksaan dan pengecekan pada hari Senin, tanggal 22 Januari 2024, dan telah menyatakan bahwa gas hidrokarbon di area kejadian masih sesuai dengan nilai baku mutu yang ditetapkan pemerintah sehingga dinyatakan aman.

Baca Juga: Chandra Asri Petrochemical Resmi Bertransformasi Menjadi Chandra Asri Pacific

Disampaikan pula oleh Puslabfor Polri, bahwa masyarakat tidak perlu khawatir dan dapat beraktivitas kembali seperti biasa.

TPIA sendiri telah menggantikan alat penunjang pada tanggal 21 Januari 2024.

Kemudian dilanjutkan dengan perawatan pada beberapa alat penunjang yang mengalami kendala.

Adapun Start-up baru akan dilakukan setelah review mendalam dari manajemen untuk memastikan kesiapan pabrik Ethylene.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI