Suara.com - Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Dwi Andreas Santosa menepis klaim Calon Wakil Presiden Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka yang menyebut proyek food estate telah berhasil.
Yang ada kata dia program ini gagal total alias gatot.
"Yang ada seluruh food estate di Indonesia gagal total tak ada yang berhasil," kata Andreas dalam sebiah diskusi bertajuk 'Outlook Ekonomi Sektor-sektor Strategis 2024' yang diselenggarakan oleh CORE Indonesia di Tebet, Jakarta Selatan pada Selasa (23/1/2024).
Dwi menjelaskan, proyek food estate jadi wacana lama sejak tahun 1996. Pelaksanannya juga angin-anginan, alias sempat dihentikan kemudian dibuka lagi ketika rezim berganti, termasuk di era Presiden Jokowi ini.
Baca Juga: Anies Heran, Cak Imin Prihatin Erick Thohir Resmi Dukung Prabowo-Gibran
"Kenapa gagal, karena program ini melanggar kaidah-kaidah ilmiah dan akademis," ungkapnya.
Dirinya menjabarkan ada 4 pilar kaidah ilmiah yang harus dipenuhi untuk pengembangan food estate. Yang pertama adalah kelayakan tanah dan agroklimat.
Pilar kedua adalah kelayakan infrastruktur, yang terdiri dari jaringan irigasi dan jalan usaha tani. Kemudian, pilar ketiga adalah aspek budidaya dan teknologi yang menyangkut varietas bibit unggul dan teknologi pertanian. Dan pilar terakhir adalah sosial dan ekonomi.
Dari seluruh pilar ini kata Dwi semuanya tidak ada yang memenuhi, tetapi proyek ini tetap dilanjutkan.
"Saya tidak ingin terjebak dalam hal politis jadi saya sampaikan apa adanya karena kebetulan saya terlibat dalam proyek ini," ungkap Dwi.
Baca Juga: Ucapkan Selamat Ulang Tahun, Prabowo Unggah Tiga Foto Bareng Megawati Ini
Sebelumnya, dalam debat Cawapres Ahad, 21 Januari 2024, calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menanggapi berbagai kritik Mahfud Md terhadap program food estate alias lumbung pangan yang gagal. "Saya tegaskan sekali lagi Pak, (food estate) memang ada yang gagal, tapi ada yang berhasil, juga ada yang sudah panen," ujar putra sulung Presiden Joko Widodo atau Jokowi tersebut.
Gibran pun mencontohkan food estate di Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Gibran mengklaim, proyek tersebut sudah panen jagung dan singkong.